Diduga Stres, Seorang Pria Tewas Bakar Diri di Rumahnya

Selasa, 13 September 2016 | 13:47 WIB

Shutterstock Ilustrasi

KENDARI, KOMPAS.com - Diduga stres akibat penyakit stroke ringan yang dideritanya, Laode Nasuha alias Faizal (49), warga Wowanggu, Kecamatan Kadia, Kendari, Sulawesi Tenggara, mengakhiri hidupnya dengan cara membakar diri di dalam rumahnya.

Akibatnya, korban tewas dan rumah korban yang terbuat dari papan juga ludes terbakar. Peristiwa ini terjadi pada Senin (12/9/2016) sekitar pukul 22.00 Wita.

Salah seorang saksi yang juga tetangga korban, Wa Taniha (42), menjelaskan bahwa titik api berasal dari dalam rumah tepatnya di bagian dapur milik Faisal. Namun, rumah dalam keadaan terkunci dari dalam sehingga warga sekitar bersama saksi tidak sempat menolong korban.

"Awalnya saya mendengar suara teriakan dari korban (Faizal), bersama anakku keluar dari rumah dan melihat api sudah membesar dari dapur rumah korban. Kemudian saya berteriak meminta tolong kepada tetangga," tuturnya, Selasa (13/9/2016).

Saat kejadian, korban sendiri dalam rumah, sedangkan istrinya, Wa Norma (39), meninggalkan rumah setelah terlibat cekcok dan mengaku diusir suaminya.

Kepala Polsek Baruga AKP Ketut Arya menjelaskan, sehari sebelumnya kejadian sempat terjadi pertengkaran korban dengan istrinya. Bahkan, korban sempat berusaha membakar rumah dengan membakar gorden menggunakan korek gas, namun berhasil dicegah istri korban kemudian korban mengusir istrinya dari rumah.

"Menurut keterangan istrinya, korban mengancam akan membakar diri dan rumah apabila istrinya tidak meninggalkan rumah, sehingga istri korban meninggalkan rumah guna mencegah aksi nekat tersebut," ungkap Arya, Selasa (13/9/2016).

Menurut dia, api dipadamkan sekitar pukul 22.10 Wita dengan bantuan satu unit mobil pemadam kebakaran milik Dinas Kebakaran Kota Kendari. Setelah itu, pihak kepolisian menemukan jasad korban dalam keadaan hangus terbakar.

"Jasad korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara dan kami masih mengidentifikasi motif dari kasus itu. Kami kumpulkan bukti-bukti di lokasi termasuk memeriksa beberapa orang di sekitar lokasi kebakaran," tambahnya.

Sementara itu, lanjut Arya, jasad korban masih di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari menunggu kedatangan keluarga korban dari Kabupaten Muna.

"Rencananya, almarhum akan dimakamkan di Muna oleh keluarganya. Jasad korban masih di rumah sakit dan kami tetap melakukan penyelidikan kasus ini," tuturnya.


Penulis : Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati
Editor : Caroline Damanik