Reaksi Ikke Nurjanah Saat Tahu Dangdut Jadi Bahan Kuliah di AS

Jumat, 19 Agustus 2016 | 13:05 WIB

KOMPAS.com/Dian Reinis Kumampung Penyanyi dangdut Ikke Nurjanah dalam jumpa pers, "Amerika Terlena Dangdut 2016", di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/8/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi dangdut Ikke Nurjanah mengaku dihinggapi rasa sedih ketika tahu musik dangdut menjadi bagian mata kuliah Bahasa Indonesia di Amerika Serikat. Sebab di negeri sendiri, dangdut tidak mendapat perhatian.

"Agak sedih kalau di tempat kita sendiri (dangdut) dianggap enggak penting. Mungkin hanya perlu waktu dan proses. Orang suka atau enggak itu kan hak ya," kata Ikke dalam jumpa pers acara "Amerika Terlena Dangdut 2016" di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/8/2016).

Saat berkunjung di Pittsburgh University, Amerika Serikat pada 2010 lalu, Ikke diminta untuk menjadi dosen tamu dengan materi musik dangdut. Di situ ia melihat antusiasme para mahasiswa yang menganggap dangdut itu unik.

Ikke sadar bahwa dangdut masih tak mendapat tempat di hati anak muda Indonesia. Namun ia yakin, melalui program "Amerika Terlena Dangdut 2016", mata masyarakat akan terbuka bahwa dangdut adalah musik khas Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri.

"Cuma buat aku di antara kita bagaimana kasih tahu kalau dangdut itu bukan lucu-lucuan aja. Itu kan sebenarnya bukan butuh ngomong doang, tapi ada pembuktian," ungkapnya.

Ikke Nurjanah akan berangkat ke Amerika Serikat pada 1 September 2016 mendatang dalam program "Amerika Terlena Dangdut 2016".

Nantinya ibu satu anak ini akan membawakan materi tentang dangdut dan bedah buku "Diary Dangdut Ikke Nurjanah" di kampus Pittsburg University, Amerika Serikat, serta Library of Congres di Washington D.C.

Tak hanya itu, Ikke juga akan manggung di beberapa kota yakni Washington D.C, Philadelphia dan New York.


Penulis : Dian Reinis Kumampung
Editor : Kistyarini