Mutilasi 2 Anaknya, Brigadir Petrus Mengaku Tidak Menyesal

Jumat, 26 Februari 2016 | 20:21 WIB

DIDIE SW Ilustrasi

PONTIANAK, KOMPAS.com — Perbuatan keji yang dilakukan Brigadir Petrus Bakus, anggota Satuan Intelkam Polres Melawi, yang tega membunuh kedua anak kandungnya, ternyata tidak membuat dirinya menyesal.

Peristiwa pembunuhan tersebut terjadi pada Jumat (26/2/2016) sekitar pukul 00.15.

Kapolda Kalbar Brigjen Pol Arief Sulistyanto mengungkapkan, saat diperiksa, tersangka mengaku melakukan pembunuhan kedua anaknya tersebut dengan sadar. Bahkan, Petrus mengaku tidak menyesal karena ada bisikan yang memerintahkan dirinya melakukan perbuatan tersebut untuk persembahan kepada Tuhan.

"Tersangka tidak menyesal karena anaknya sudah kembali ke surga, dan menganggap anaknya sudah menyatu dengan dirinya," ungkap Arief, menirukan pengakuan tersangka, Jumat (26/2/2016) malam.

Selain itu, tersangka juga mengatakan bahwa yang terjadi pada dirinya sudah kehendak Tuhan. Kehendak tersebut diakui sejak dirinya lahir dari rahim ibunya.

"Bisikan tersebut diterima sejak hari Jumat yang lalu, seminggu sebelum terjadinya peristiwa ini," ujar Arief.

Kedua anak kandung pelaku menjadi korban dalam pembunuhan tersebut. Mereka adalah Fabian (4) dan Amora (3). Keduanya ditemukan tewas dengan kondisi dimutilasi.

Polisi menduga, pelaku mengidap skizofrenia sehingga tega melakukan perbuatan keji tersebut terhadap darah dagingnya sendiri.


Penulis : Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan
Editor : Erlangga Djumena