Setelah Jepang Mengeluh soal Kereta Cepat, Pimpinan DPR Langsung Jajal Shinkansen

Kamis, 12 November 2015 | 18:11 WIB

Kompas.com/IHSANUDDIN Rombongan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat menjajal kereta cepat Shinkasen di Tokyo, Jepang, Rabu (11/11/2015)

TOKYO, KOMPAS.com — Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat RI menyempatkan diri untuk menjajal kereta cepat Shinkansen saat melakukan kunjungan kerja ke Tokyo, Jepang. Semula, tak ada agenda DPR untuk menjajal Shinkansen.

Namun, ide ini muncul setelah delegasi mendengar kekecewaan dari parlemen Jepang karena gagal menjadi rekanan Indonesia dalam pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Indonesia lebih memilih China untuk menggarap proyek senilai Rp 60 triliun tersebut. (Baca: Kepada DPR, Jepang Mengaku Kecewa Kalah Proyek Kereta Cepat

"Besok kita naik Shinkansen saja Pak biar tahu seperti apa. Kita ke Nagoya makan siang, terus balik lagi ke Tokyo," kata Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR Roem Kono kepada Ketua DPR Setya Novanto seusai bertemu parlemen Jepang, Selasa (10/11/2015).

Akhirnya, para anggota DPR memutuskan mencoba seperti apa kereta cepat di Jepang ini. Kunjungan ke pabrik Tokyo Railway yang dijadwalkan sejak awal akhirnya dibatalkan. (Baca: Jepang Protes soal Kereta Cepat, Ini Penjelasan Ketua DPR )

Delegasi yang dipimpin Ketua DPR Setya Novanto naik kereta Shinkansen dari Stasiun Tokyo menuju Stasiun Nagoya pada Rabu (12/11/2015) pukul 11.20 WIB waktu setempat.

Setibanya di Stasiun Tokyo, mereka langsung antusias berfoto bersama dengan latar kereta Shinkansen. Saat masuk ke dalam kereta, para wakil rakyat ini juga masih sibuk untuk mengabadikan kebersamaan mereka.

Setya Novanto mengaku baru pertama kali mencoba Shinkansen. Kendati demikian, dia sebelumnya sudah pernah merasakan kereta cepat di China.

Novanto mengaku lebih menikmati perjalanannya dengan kereta cepat di Jepang ini. Meski menempuh kecepatan 320 kilometer per jam, kereta bisa berjalan mulus tanpa goyangan atau getaran yang terasa dari dalam gerbong.

"Kalau yang China itu masih ada getar-getarnya," ucap dia. Novanto pun berharap Jepang tidak patah semangat.

Masih banyak proyek lain yang bisa digarap, misalnya kereta cepat Jakarta-Surabaya. 

Puji Shinkansen Jepang

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku sudah pernah naik Shinkansen dari Tokyo ke Kyoto pada tahun 2013. 

Namun, kesan kali ini memang lebih terasa berbeda. Pasalnya, Fadli sudah mengetahui fakta dan data mengenai kereta cepat ini dari Dubes Jepang Yusron Ihza Mahendra, yang juga ikut dalam perjalanan.

Salah satu fakta yang paling menonjol, kata dia, Shinkansen tak pernah mengalami kecelakaan fatal sejak dibangun pada 50 tahun lalu.

"Kita beri apresiasi transportasi di Jepang yang cukup mapan," kata Fadli.

Anggota Komisi VII DPR, Aryo Djojohadikusumo, memuji fasilitas lengkap yang dimiliki oleh Shinkansen, seperti ruang khusus untuk merokok. Para perokok bisa nyaman menggunakan fasilitas itu, tanpa mengganggu kenyamanan penumpang lainnya.

"Enak juga kalau kereta ada tempat merokok begini," ucap Aryo.

Setelah menempuh perjalanan 350 kilometer atau hampir sama dengan Jakarta-Purwokerto dalam waktu 1 jam 50 menit, rombongan akhirnya tiba di Stasiun Nagoya.

Mereka langsung makan siang di sebuah hotel bintang lima yang aksesnya tersambung langsung dari dalam stasiun itu. Setelah makan siang, delegasi kembali ke Tokyo dengan waktu tempuh yang sama dan tiba sekitar pukul 16.30.

"Jadi, kereta Shinkansen ini tidak hanya cepat, tetapi juga aman. Kalau ada program kereta cepat di daerah lain, perlulah kita pertimbangkan," ucap Fadli.


Penulis : Ihsanuddin
Editor : Sabrina Asril