Tinggalkan Indonesia, Jokowi Mulai Kunjungan ke Jepang dan Tiongkok

Minggu, 22 Maret 2015 | 13:27 WIB

KOMPAS.com/SABRINA ASRIL ?Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers sesaat sebelum bertolak ke Jepang di Bandara Halim Perdana Kusuma, Minggu (22/3/2015).


JAKARTA, KOMPAS.com
- Presiden Joko Widodo memulai kunjungan kerja ke Jepang dan Tiongkok selama tujuh hari, Minggu (22/3/2015). Presiden bersama Ibu Negara Iriana dan sejumlah menteri bertolak dari Bandara Halim Perdana Kusuma pukul 12.30 dengan menggunakan pesawat kepresidenan Boeing Business Jet.

"Kunjungan ke Jepang dan Cina ini adalah kunjungan kenegaraan. Ini kunjungan kenegaraan presiden Jokowi yang pertama kali di dua negara itu," ujar Kepala Protokoler Negara Ahmad Rusdi di Bandara Halim Perdana Kusuma, Minggu siang.

Di Jepang, Presiden akan diterima oleh Kaisar Jepang Kaisar Akihito (Tenno Heika) dan Permaisuri Michiko Shoda di kekaisaran Jepang. Selanjutnya, Jokowi juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

"Presiden juga direncanakan akan bertemu dengan pebisnis-pebisnis di Jepang," ucap Rusdi.

Jepang menjadi negara kedua yang paling banyak menanamkan investasi di Indonesia setelah Singapura. Kunjungan ini diharapkan dapat mendatangkan investasi lebih banyak di sektor infrastruktur, transportasi, dan maritim.

Pada Rabu (25/3) sore, Presiden akan meninggalkan Negeri Sakura menuju Tiongkok. Di Negeri Tirai Bambu itu, Jokowi akan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Seperti juga di Jepang, presiden dan rombongan akan bertemu kalangan pebisnis.

"Di Tiongkok, Presiden juga akan menghadiri World Economic Forum tingkat Asia dan Buao Forum. Forum ini rencananya akan dihadiri 14 kepala negara se-Asia," kata Rusdi.

Presiden akan meninggalkan Tiongkok pada Sabtu (28/3). Sebelum sampai ke Tanah Air, Presiden Jokowi akan singgah di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk menghadiri undangan pernikahan anak dari Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak. Dalam lawatan kali ini, Presiden dan Ibu Negara didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko.


Penulis : Sabrina Asril
Editor : Laksono Hari Wiwoho