Ahok: Jadi Taufik yang Jebak Kita, Salahnya Pak Pras Juga Ngilang...

Sabtu, 21 Maret 2015 | 19:53 WIB

Jessi Carina Wakil Ketua DPRD DKI Mohammad Taufik menunggu print out RAPBD di ruangan kerjanya, Jumat (20/3/2015).


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengaku merasa dijebak oleh Wakil Ketua DPRD Mohamad Taufik sehingga DKI Jakarta menggunakan peraturan gubernur untuk memakai APBD 2014.

"Jadi Taufik yang jebak kita. Ini salah Pak Pras (Prasetio Edi Mursadi-Ketua DPRD) juga ngilang. Sebab kalau Pak Pras tanda tangan jadi perda kok. Hanya butuh 13 orang, Banggar satu fraksi, satu ketua tanda tangan, dan selesai," ujar Ahok, di sela blusukannya ke Pintu Air Karet, di Pejompongan, Jakarta Pusat, Sabtu (21/3/2015).

Ahok mengatakan, DPRD mengubah rencana menggunakan perda menjadi pergub untuk APBD tahun ini. Sehingga, APBD tahun ini menggunakan tahun 2014. Padahal, Ahok mengatakan pihaknya sudah menyiapkan APBD 2015.

"Ini namanya jebak, bukan saya mau pergub lho. Itu namanya kurang ajar. Sudah tengah malam bilang, eh sori kita enggak mau perda nih, sudah pergub aja. Jadi kita harus paksa kerja hari ini dan besok setengah mati, kan konyol. Kita harus print lagi 6.000 lho," ujar Ahok dengan nada kesal.

Ahok mengaku, sudah mencoba menghubungi Ketua DPRD DKI Prasetio yang tak hadir pada pembahasan hasil evaluasi APBD kemarin.

"Ternyata semalam saya telepon Pak Pras ngilang, hape-nya dimatiin. Makanya saya lapor Presiden. Pras ini orangnya enggak enakan sama temen. Saya bilang oknum, marah. Saya bilang DPRD, marah juga. Makanya (Prasetio) mau bela DPRD. Mau jadi ketua yang baik. Ini sejarah pertama dalam republik gunakan pergub untuk APBD. Ya, oke, enggak apa-apa," ujar Ahok.


Penulis : Robertus Belarminus
Editor : Kistyarini