Ongkos Operasional Melambung, Air Asia X Limbung

Rabu, 25 Februari 2015 | 17:01 WIB

AFP/Getty Salah satu pesawat milik maskapai Air Asia.




KOMPAS.com - Sepanjang 2014 silam, ongkos operasional maskapai penerbangan Air Asia X melambung. Lantaran itulah, maskapai penerbangan yang berbasis di Malaysia itu limbung.

Menurut warta laman bangkokpost.com pada Rabu (25/2/2015), selain ongkos tersebut, Air Asia X juga terbebani oleh melemahnya nilai tukar ringgit terhadap dollar AS. Lantaran itulah, catatan keuangan maskapai itu menunjukkan penurunan pendapatan setelah pajak menjadi 519,3 juta ringgit atau setara dengan 143,5 juta dollar AS.

Penurunan pendapatan itu nyaris enam kali lebih tinggi ketimbang penurunan 88,3 juta ringgit pada 2013. Waktu itu, Malaysia Air Asia ikut berafiliasi ke perusahaan.

Catatan dari perusahaan milik taipan Tony Fernades itu juga menunjukkan pendapatan perusahaan pada 2014 naik 27,3 persen menjadi 2,9 miliar ringgit dibandingkan tahun sebelumnya yang menyentuh angka 2,3 miliar ringgit. Namun begitu, biaya operasional naik 44,8 persen pada 2014 menjadi 3,3 miliar ringit.

Melemahnya mata uang ringgit terhadap dollar AS juga menggerus keuangan Air Asia X. Soalnya, perusahaan mesti membayar ongkos lindung nilai bahan bakar dengan mata uang dollar AS. "Perusahaan kami tengah menghadapi tantangan kesulitan di industri penerbangan,"demikian pernyataan perusahaan.



Penulis :
Editor : Josephus Primus