Habibie Minta Bank BUMN Dukung Pembiayaan Industri Dirgantara

Sabtu, 24 Mei 2014 | 15:45 WIB

KOMPAS.com/ESTU SURYOWATI Pesawat N250 buatan BJ Habibie, di pabrik PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jumat (14/2/2014).


JAKARTA, KOMPAS.com - Industri dirgantara nasional kembali menggeliat dengan dirancangnya pesawat N219 oleh PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan pesawat R-80 oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI). Pembiayaan menjadi komponen penting yang mendukung keberlangsungan pembuatan pesawat.

Mantan Presiden RI BJ Habibie menegaskan kedua proyek pembuatan pesawat tersebut harus dituntaskan hingga "terbang." Oleh karena itu, perbankan menurutnya dapat menjadi pihak yang mengucurkan pembiayaan proyek.

"Bank BUMN, seperti Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dukung pembiayaan. Gubernur BI Pak Agus (Agus DW Martowardojo) juga Sekarang bagaimana proyek R-80 dan N219 bisa berhasil," kata Habibie dalam pembicaraan video dari Muenchen, Jerman, Sabtu (24/5/2014).

Menurut Habibie, pemangku kepentingan dapat meniru kondisi di Tiongkok dimana proyek-proyek industri maupun infrastruktur dibiayai oleh perbankan. Selain itu, tingkat bunga kredit atas pembiayaan proyek tersebut pun relatif rendah.

"Caranya supaya yang diutamakan bukan kriteria mekanisme bagaimana pembiayaan kredit dari bank atau pemerintah. Diberikan kredit itu penting. Sistem perpajakan Indonesia harus pro produksi dalam negeri, karena mengandung kerja keras," ujar Habibie.



Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Erlangga Djumena