Dibangun di Atas Bekas Tambang, Rumah Ambles 1 Meter

Jumat, 21 Juni 2013 | 13:31 WIB

KOMPAS.com/TAUFIQURRAHMAN Ratakan tanah akibat penambangan batu bata di bagian bawah bangunan rumah milik Fathorrozi, Desa Grujugan, Pamekasan, Jumat (21/6/2013)


PAMEKASAN, KOMPAS.com — Sebuah rumah milik warga Desa Grujugan, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Jawa Timur, ambles sedalam satu meter, Jumat 921/6/2013), setelah tanah tempat bangunan itu berdiri retak sejauh 1 kilometer.

Rumah milik Fathorrozi itu ambles, karena di bawah bangunan itu terdapat rongga sedalam 10 meter, yang merupakan sisa penambangan batu bara yang digunakan sejak tahun 1930.

Ketika peristiwa itu terjadi, sekitar pukul 04.00 WIB, Fathorrozi dan keluarganya tengah tidur. Fathor mengaku tiba-tiba mendengar suara gemuruh dan getaran tanah yang meruntuhkan atap bangunan, memecahkan kaca jendela.

Dia pun segera membangunkan keluarganya. Di rumah itu, Fathor tinggal dengan istri dan anak-anaknya serta kedua mertuanya. “Seandainya saya tidur di dalam kamar, maka semuanya akan tertimpa bangunan. Beruntung saya tidur di teras depan rumah,” terang Fathor.

Getaran tanah itu dirasakan Fathor dan tetangga lainnya selama lima menit. Satu persatu material bangunan rumahnya ambruk. “Saya tidak berani mendekat karena lampu sudah mati dan getaran tanah masih terasa seperti mau ambles semua ke dalam tanah,” katanya.

Dua jam kemudian setelah tidak terasa adanya getaran tanah, Fathor bersama tetangganya kemudian mengeluarkan semua barang-barang yang ada di dalam rumahnya agar tidak semakin rusak tertimpa bangunan.

Fathor meyakini, sumber penyebab amblesnya tanah tersebut karena adanya rongga penambangan batu bata di timur rumahnya. Sebab setelah dilihat panjangnya retakan tanah sampai ke ujung rongga galian batu bata. “Saya belum berani mendekat ke halaman rumah karena kawatir ambles ke dalam lagi,” pungkasnya.


Penulis : Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman
Editor : Kistyarini