Olivia Zalianty Teater Politik

Selasa, 24 Januari 2012 | 08:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Pekerja seni Olivia Zalianty (30) berpendapat, teater yang mengusung tema politik lebih disukai publik ketimbang tema percintaan. Oleh karena itu, dia harus mengikuti isu politik dan perilaku politisi Tanah Air.

”Ada banyak tema menarik dalam politik-heroisme, pengkhianatan, perjuangan, penindasan, pemerasan, terorisme, persekongkolan, pembantaian, perang, manipulasi, atau korupsi. Kata kuncinya, kekuasaan, keserakahan, konflik, dan kekerasan. Ini yang membuat panggung menjadi penuh warna,” katanya.

Agar tak terbentur masalah pencemaran nama baik, Olivia pun harus memahami hukum agar pementasan teater tidak menjadi panggung perkara hukum.

Bahkan, menurut dia, persoalan politik dan hukum pun bisa menjadi tema menarik dalam teater.

”Banyak kontroversi timbul dari relasi hukum dan kekuasaan atau politik. Ada kasus Bank Century dan ada kasus sandal jepit, misalnya,” papar Olivia.

Lalu, apa beda teater politik dan politik teater?

”Teater politik itu teater dengan tema-tema politik yang dipungut dari jalanan dengan panggung yang terbatas. Sementara politik teater adalah politik pencitraan, politik setting-an yang tak ada hubungannya dengan kesejahteraan rakyat atau kepentingan publik. Panggungnya jauh lebih luas,” ujarnya sambil tertawa.

Kini, Olivia dan Teater Kosong sedang menyiapkan pementasan ”Republik Reptil Dua”. (WIN)
 


Penulis :
Editor : Eko Hendrawan Sofyan