Ridwan Kamil Sedih Tinggalkan Bandung...

By Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani - Selasa, 4 September 2018 | 14:27 WIB
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat ditemui di Pendopo Kota Bandung Jalan Dalemkaum, Jumat (31/8/2018).
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat ditemui di Pendopo Kota Bandung Jalan Dalemkaum, Jumat (31/8/2018). (Dokumentasi Humas Pemkot Bandung)

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan dilantik menjadi Gubernur Jawa Barat pada 27 September 2018.

Pria yang akrab disapa Emil itu mengaku sedih menjalani saat-saat terakhirnya menjadi orang nomor satu di Kota Kembang.

"Mengakhiri masa jabatan terus terang 70 persen sedih ya karena lima tahun tidak terasa memimpin kota yang saya cintai ini, selesai tugas saya," kata Emil saat ditemui di Jalan Merdeka, Selasa (4/9/2018).

Meski pelantikan masih sekitar tiga pekan lagi, Emil mengaku sudah mulai berkemas. Barang pribadinya yang disimpan di Pendopo Kota Bandung, akan diboyong ke Gedung Pakuan, rumah dinas gubernur Jabar.

"Sudah (berkemas) lagi mulai kardus-kardusin (barang). Gak ada barang macem-macem yang dibawa, hanya yang melekat saja," katanya.

Baca juga: Gibran Rakabuming: Saya Tidak Berpolitik dan Tidak Jadi Tim Sukses

Emil mengucapkan rasa terima kasihnya kepada warga yang telah memberinya kepercayaan menata Kota Bandung selama lima tahun.

"Lima tahun ini saya jatuh bangun mencoba memperbaiki kota ini, menyempurnakan. Tidak semuanya selalu lancar ya tapi tidak ada penyesalan karena tidak ada satu pun niat saya yang keliru, semua niat saya baik," ungkapnya.

"Dan 345 penghargaan tolong dicatat ya, ini terbanyak se-Indonesia, kita berprestasi karena penghargaan itu prestasi, bukan sekadar administrasi," tambahnya.

Ia menuturkan, ada sejumlah proyek yang ia anggap paling berkesan selama memimpin Kota Bandung. Salah satunya revitalisasi Alun-alun Bandung.

Menurut dia, Alun-alun Bandung jadi awal dikenalnya Kota Bandung di mata dunia.

Baca juga: Ridwan Kamil: Begal di Bandung Ditembak di Tempat Saja...

"Alun-alun lah karena dulunya tidak dikenal, tidak disukai. Sekarang jadi referensi sedunia. Saya kemarin ke Hawai merka mengapresiasi. Itu mah simbol saja ya. Kemudian terkesan kedua dengan Bandung Command Center," jelasnya. 

Kompas TV Peristiwa pemecatan guru karena perbedaan pilihan memicu Ridwan Kamil mengundang guru yang diberhentikan itu.



Editor : Reni Susanti
Artikel Terkait


Close Ads X