Jonatan Christie: Saya Terpuruk Sebelum Turun di Asian Games 2018

By M. Hafidz Imaduddin - Kamis, 30 Agustus 2018 | 16:50 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia peraih medali emas Asian Games 2018 Jonatan Christie melakukan penghormatan kepada bendera Merah Putih saat upacara penyerahan medali di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8). ANTARA FOTO/INASGOC/Nafielah Mahmudah/tom/18. *** Local Caption ***
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia peraih medali emas Asian Games 2018 Jonatan Christie melakukan penghormatan kepada bendera Merah Putih saat upacara penyerahan medali di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8). ANTARA FOTO/INASGOC/Nafielah Mahmudah/tom/18. *** Local Caption *** (Nafielah Mahmudah)

KOMPAS.com - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, mengaku sempat tidak percaya diri sebelum tampil pada Asian Games 2018.

Atlet yang akrab disapa Jojo ini beralasan rentetan hasil buruk sebelum Asian Games 2018 sangat memengaruhinya.

Di Kejuaraan Dunia dan Indonesia Open 2018, Jojo langsung tersingkir pada babak pertama. Kemudian, Jojo hanya bisa melangkah hingga 16 besar di Malaysia Open.

"Sebelum Asian Games dimulai, tepatnya pada dua hingga tiga turnamen sebelumnya, saya agak sedikit terpuruk. Saya beberapa kali mendapat hasil kurang memuaskan walaupun sudah berlatih keras dan mempersiapkan diri dengan baik," kata Jojo dikutip dari BolaSport.com.

Baca Juga: Jonatan Christie Buka Suara Soal Foto Belanja Barang Mewah yang Viral di Media Sosial

Jika melihat penampilan Jojo hingga meraih medali emas Asian Games 2018, permasalahan mental tanding tidak tampak sama sekali. Pemuda kelahiran 15 September 1997 ini tampil luar biasa sejak babak penyisihan dengan mengalahkan banyak pemain unggulan.

Shi Yuqi, Kenta Nishimoto, hingga Chou Tien-chen, yang merupakan pemain 10 besar BWF tidak sanggup membendung permainan Jojo.

Menurut Jojo, keberhasilan dirinya lepas dari masalah kepercayaan diri adalah karena dukungan dari orang terdekat, terutama keluarga.

"Saat Asian Games dimulai, pelatih dan orangtua meminta saya tetap fokus walau sebelumnya banyak orang yang berkomentar negatif serta memandang sebelah mata," ujar Jojo.

Hanya, Jojo menolak anggapan bahwa medali emas tunggal putra Asian Games 2018 yang diraihnya merupakan pembuktian kepada pihak yang berkomentar negatif tersebut.

"Gelar ini hanya membuat saya percaya diri dan bukan pembuktian kepada orang yang memandang sebelah mata kepada saya," ucap Jojo.

"Kalau sekadar ingin menunjukkan ke orang bahwa saya bisa juara, saya kurang setuju dengan anggapan itu. Ini hanya membuat saya lebih percaya diri agar bisa lebih baik ke depannya," kata Jojo menambahkan.

Baca juga: Profil Jonatan Christie, Peraih Medali Emas Bulu Tangkis Asian Games 2018

Jojo kemudian menjelaskan medali ini sangat spesial karena dua alasan. Selain berhasil mengalahkan pemain top dunia, dia senang karena meraih medali emas di kesempatan pertamanya.

"Semua pertandingan bisa dibilang berat, tetapi yang paling emosional buat saya adalah ketika melawan Shi Yuqi (32 besar), Khosit Phetpradab (16 besar), dan Kenta Nishimoto (semifinal)," ujar Jojo.

"Shi Yuqi adalah unggulan pertama, sementara saya baru kali ini tampil di Asian Games. Saya sempat ragu apakah bisa mengalahkannya atau tidak," kata Jojo menambahkan. (Andrew Sihombing)

Editor : Eris Eka Jaya
Sumber : BolaSport
Artikel Terkait


Close Ads X