Deddy Mizwar Siap Jadi Juru Bicara Kampanye Jokowi - Ma’ruf Amin

By Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana - Selasa, 28 Agustus 2018 | 19:41 WIB
Artis peran yang juga politikus Deddy Mizwar dalam gala premiere Sinema Wajah Indonesia Lubang Tikus di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (21/8/2018).
Artis peran yang juga politikus Deddy Mizwar dalam gala premiere Sinema Wajah Indonesia Lubang Tikus di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (21/8/2018). (KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG )

BANDUNG, KOMPAS.com - Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar tidak menutup kemungkinan jika dirinya akan menerima pinangan pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin sebagai juru bicara (jubir) tim pemenangan.

“InsyaAllah seperti itu (siap menjadi jubir Jokowi-Ma'ruf)," kata Deddy saat dihubungi melalui ponselnya, Selasa (28/8/2018).

Deddy tidak mau panjang lebar membeberkan alasannnya membuka peluang untuk menerima pinangan sebagai juru bicara Jokowi - Ma’ruf Amin.

“Masih dalam pembahasan,” aku Deddy. 

Baca juga: Deddy Mizwar Ditunjuk Jadi Juru Bicara Kampanye Jokowi-Maruf

Namun demikian, agar keputusannya tersebut tidak menjadi konflik di kemudian hari, Deddy mengaku telah meminta izin kepada DPP Partai Demokrat.

“Saya sudah minta izin ke Sekjen. Silahkan tanyakan rincinya kepada beliau," tandasnya.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Barat Herlas Juniar mengatakan, pihaknya memberikan keleluasaan kepada Deddy Mizwar untuk menerima atau pun menolak pinangan kubu Joko Widodo- Ma’ruf Amin.

“Ya, itu hak individu. Mau dimana tentu kita hormati. Mungkin beliau punya pandangan jernih dan itu yang terbaik,” ujarnya.

Baca juga: Alasan Ketua DPD Demokrat Papua Putuskan Dukung Jokowi-Maruf

Herlas menambahkan, di Partai Demokrat tidak ada aturan khusus yang mengatur seseorang kader partai seperti Deddy Mizwar untuk tetap ikut mendorong calon presiden dan wakil presiden yang didukung oleh partai.

“Nanti DPP yang memutuskan, di ADART tidak ada, tapi etika partai kan ada,” pungkasnya. 

Kompas TV Kedudukan Joko Widodo saat ini memang memangku 2 posisi, sebagai kepala negara dan sebagai calon presiden.




Editor : Aprillia Ika
Artikel Terkait


Close Ads X