Alasan Mardani Ali Sera Gunakan #2019GantiPresiden, Bukan #2019PrabowoPresiden

By Rakhmat Nur Hakim - Selasa, 28 Agustus 2018 | 16:37 WIB
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/7/2018). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PKS sekaligus inisiator gerakan #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera, mengemukakan alasan mengapa bukan menggunakan tagar yang mencantumkan nama calon presiden, misalnya #2019PrabowoPresiden.

Ia mengakui bahwa saat ini PKS bersama Gerindra, PAN, dan Demokrat telah resmi mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Namun ia merasa, belum semua massa akar rumput empat partai tersebut akan memilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Karena itu, Mardani menggunakan gerakan #2019GantiPresiden untuk mengonsolidasi massa di akar rumput agar memilih Prabowo-Sandiaga.

Baca juga: Gerindra: Kami Tak Bisa Minta Gerakan #2019GantiPresiden Kampanyekan Prabowo-Sandi

"Karena di kami ada yang dukung Habib Rizieq, ada yang dukung UAS (Ustaz Abdul Somad). Nah, kami perlu waktu untuk konsolidasi hingga nanti akhirnya masuk ke gelanggang kedua capres cawapres ini," ujar Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Apa lagi, lanjut Mardani, ada beberapa massa akar rumput mereka yang hendak menggelar ijtima (pertemuan) ulama untuk menentukan pilihan politik lantaran belum puas dengan sosok Sandiaga sebagai cawapres pendamping Prabowo.

"Makanya biar saja, prosesnya tinggal sebentar kok. Orang itu enggak kaya lemari, kalau lemari digeser diem, kalo orang disenggol marah. Jadi kami pelan-pelan kalau itu," lanjut Mardani.

Belakangan ini terjadi konflik antara masyarakat pendukung dan penolak gerakan #2019GantiPresiden di berbagai daerah.

Baca juga: Mardani Sebut Gerakan #2019GantiPresiden Tetap Jalan meski Diprotes

Aparat keamanan sampai harus membubarkan atau membatalkan kegiatan ini untuk menekan potensi konflik yang berkepanjangan di dalam masyarakat.

Gerakan #2019GantiPresiden pertama kali diinisiasi Mardani dan Neno Warisman di Jakarta.

Kompas TV Deklarasi tersebut seharusnya ditanggapi sebagai aspirasi masyarakat, karena dalam Undang-Undang deklarasi tersebut juga tidak dilarang.



Editor : Krisiandi
Artikel Terkait


Close Ads X