Usai Bertemu Prabowo, Hinca dan Amien Rais Enggan Berkomentar

By Rakhmat Nur Hakim - Jumat, 3 Agustus 2018 | 20:18 WIB
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/7/2018).
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/7/2018). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menyambangi kediaman Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (3/8/2018).

Namun keduanya tak hadir berbarengan. Hinca tiba lebih dulu. Namun kedatangannya tak diketahui para wartawan yang sejak sore memantau kediaman mantan Pangkostrad itu.

Hinca tiba di kediaman Prabowo setelah mengikuti rapat internal bersama Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca juga: Demokrat Nilai Peluang AHY Jadi Cawapres Prabowo Besar

Kehadiran Hinca baru diketahui saat ia hendak pulang. Saat itu, Hinca tampak masuk ke mobil Nissan Elgrand B 948 RIL.

Hinca tak menggubris sapaan dan panggilan wartawan. Ia hanya melambaikan tangan sebelum mobil melaju. 

Tak lama setelah Hinca pergi, Amien Rais tiba. Sama dengan Hinca, Amien pun enggan memberi keterangan kepada wartawan.

Amien tiba di kediaman Prabowo sekitar pukul 19.10 WIB. Amien keluar 20 menit kemudian dan tetap enggan memberikan keterangan kepada wartawan.

Diketahui, hingga kini koalisi Prabowo masih mentok dalam menentukan cawapres pendamping Prabowo.

Namun, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan, saat ini sudah ada tiga nama yang secara intensif dibahas untuk diusung sebagai cawapres pendamping ketua umumnya, Prabowo Subianto.

Ketiga sosok itu yakni Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri, dan Ustaz Abdul Somad.

Baca juga: PKS Mungkin Mengambil Sikap Tak Bergabung dengan Prabowo

Fadli mengatakan, AHY merupakan usulan dari Demokrat, sedangkan Salim merupakan usulan dari PKS serta rekomendasi Ijtima (pertemuan) ulama. Demikian pula dengan Abdul Somad yang juga rekomendasi Ijtima ulama.

"Dari Demokrat itu Pak AHY, kemudian dari rekomendasi ijtima itu untuk cawapresnya kan ada Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Salim Segaf. Berarti setidaknya ada tiga nama yang ada sekarang ini," kata Fadli saat ditemui di kediaman Prabowo, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (1/8/2018). 

Kompas TV PKB dan PAN dinilai masih berubah posisi dalam koalisi pilpres lewat lontaran sejumlah kader dan pimpinannya.



Editor : Krisiandi
Artikel Terkait


Close Ads X