Koalisi Sepakat Bentuk Jokowi Center, Pusat Pelatihan Kampanye bagi Caleg

By Fabian Januarius Kuwado - Rabu, 1 Agustus 2018 | 11:42 WIB
Presiden Joko Widodo saat mengenakan sepatu milik NAH project asal Bandung dalam acara makan malam bersama sejumlah ketua parpol, Senin (23/7/2018) malam.
Presiden Joko Widodo saat mengenakan sepatu milik NAH project asal Bandung dalam acara makan malam bersama sejumlah ketua parpol, Senin (23/7/2018) malam. (Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden)

BOGOR, KOMPAS.com - Sembilan partai politik koalisi pendukung Joko Widodo pada Pilpres 2019 direncanakan membentuk "Jokowi Center".

Jokowi Center akan menjadi tempat transfer informasi prestasi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla kepada seluruh calon anggota legislatifnya untuk kemudian dikampanyekan ke publik menjelang Pilpres 2019.

"Akan ada yang namanya, misalnya Jokowi Center. Itu arena pelatihan kampanye antarpartai," ujar Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Ahmad Rofiq, Selasa (31/7/2018) malam.

Pembentukan Jokowi Center ini ditindaklanjuti kepada sekjen masing-masing partai politik.

Baca juga: 150.000 Caleg dari Sembilan Parpol Akan Kampanyekan Keberhasilan Jokowi

Presiden Joko Widodo bersama sembilan orang sekjen parpol pendukungnya saat bertemu di Istana Presiden Bogor, Selasa (31/7/2018).
Presiden Joko Widodo bersama sembilan orang sekjen parpol pendukungnya saat bertemu di Istana Presiden Bogor, Selasa (31/7/2018). (Agus Suparto/Fotografer Kepresidenan)

Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Johnny G Platte menambahkan, informasi yang akan disampaikan ke para caleg, khususnya berkaitan dengan pencapaian kinerja pemerintah yang mendapat kritik oleh kubu lawan.

Baca juga: Di Balik Sneakers dan Kaus Berkerah Koalisi Jokowi...

Platte mencontohkan, salah satu kritik kubu lawan yang harus diluruskan di hadapan publik, yakni mengenai data angka kemiskinan di Indonesia.

"Soal pemberantasan kemiskinan. Data BPS bilang, untuk pertama kalinya tingkat kemiskinan Indonesia single digit. Tapi ada pemimpin yang bilang ada 50 juta. Nah, ini standard ukurannya enggak ada acuannya. Nah, itu kan harus dijelaskan ke publik," ujar Platte.

"Demikian juga tentang kesenjangan ekonomi atau disparitas antarpenduduk. Sekarang disparitas kita turun dari 0,41 menjadi 0,38. Ini kan capaian luar biasa. Tapi dibilangnya rakyat semua miskin. Ini yang harus dijawab dengan data, bukan dengan retorika belaka," lanjut dia.

Baca juga: SBY: Presiden Selanjutnya Harus Mampu Atasi Kemiskinan 100 Juta Orang

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengkalkulasi, satu partai politik saja memiliki sekitar 21.000 calon anggota legislatif yang tersebar di tingkat DPR, DPRD provinsi, kabupaten dan kota.

Apabila caleg sembilan parpol dijumlahkan, total ada lebih dari 170.000 caleg yang akan mengampanyekan Jokowi pada Pilpres 2019.

"Ini adalah kekuatan yang sangat efektif," ujar Hasto.

Hasto yakin para sekjen memiliki waktu yang cukup untuk mentransfer informasi mengenai capaian pemerintahan Jokowi kepada para calegnya.

"Cukup, cukup. Lagipula sudah berjalan kok di masing- masing partai. Tadi dari Golkar sudah menyampaikan, bagaimana mensosialisasikan keberhasilan Pak Jokowi sudah disampaikan. Dari partai rata-rata sudah menyampaikan hal itu semua ke calegnya," ujar Hasto.

"Saat ini kami memiliki Golkar, PPP, PKPI, PKB, PSI, Nasdem, kemudian Hanura dan juga Perindo, sehingga ini merupakan gabungan yang khusus, kekuatan medianya kuat, kekuatan daratnya juga," lanjut dia.

Editor : Sandro Gatra
Artikel Terkait


Close Ads X