Prabowo: Mengganti Pejabat Itu Biasa, Enggak Usah Dibikin Heboh

By Abba Gabrillin - Selasa, 31 Juli 2018 | 17:49 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Neno Warisman di Depok, Jawa Barat, Selasa (31/7/2018).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Neno Warisman di Depok, Jawa Barat, Selasa (31/7/2018). (KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN)

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan ikut bersimpati atas peristiwa yang menimpa aktivis Neno Warisman di Batam, Kepualauan Riau. Prabowo menilai, Neno tak layak mendapat perlakuan buruk hanya karena ingin menyatakan pendapatnya.

Hal itu dikatakan Prabowo saat ditemui seusai bertemu aktivis Neno Warisman di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (31/7/2018.

"Mengganti pejabat itu biasa, enggak usah dibikin heboh," ujar Prabowo.

Baca juga: Butuh Waktu 8 Jam untuk Evakuasi Neno Warisman dari Bandara

Prabowo mengaku kaget atas apa yang menimpa Neno. Pertama, mobil milik Neno yang di parkir di halaman rumah, diduga sengaja dirusak oleh orang lain.

Kedua, adanya penolakan massa terhadap kedatangan Neno Warisman yang merupakan salah satu penggerak kegiatan #2019gantipresiden. Sedianya, Neno Warisman berkunjung ke Batam untuk mengisi kegiatan #2019gantipresiden yang digelar di halaman Masjid Raya Kota Batam, Minggu (29/7/2018) pagi.

Namun, ratusan massa dari beberapa kelompok masyarakat melakukan aksi di Bandara Hang Nadim Batam, Sabtu (28/7/2018).

Baca juga: Temui Neno Warisman, Prabowo Ingin Bersimpati atas Kejadian di Batam

Menurut Prabowo, apa yang dilakukan Neno itu sebenarnya adalah hak menyatakan pendapat yang dilindungi undang-undang dan dijamin oleh konstitusi.

"Kita ini negara bebas. Masa ada warga negara yang enggak boleh ke wilayah NKRI? Ini kan tidak baik. Beda pendapat biasa. Ada yang mau ganti presiden, ada yang mau pertahankan presiden ya monggo, silakan, biar rakyat yang menentukan," kata Prabowo.

Kompas TV Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto makin serius menanggapi rekomendasi dari Ijtimak Ulama.










Editor : Sabrina Asril
Artikel Terkait


Close Ads X