Romy: Info Tepercaya, SBY Ajukan AHY Jadi Cawapres Jokowi

By - Kamis, 26 Juli 2018 | 14:50 WIB
SALAMI AHY  Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyalami Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono seusai memberi pernayataan bersama dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono seusai bertemu di rumah SBY di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7/2018) malam. Warta Kota/Henry Lopulalan
SALAMI AHY Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyalami Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono seusai memberi pernayataan bersama dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono seusai bertemu di rumah SBY di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7/2018) malam. Warta Kota/Henry Lopulalan (Henry Lopulalan)

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum PPP M Romahurmuziy memastikan informasi tentang Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang mengajukan anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai calon wakil presiden kepada Joko Widodo merupakan informasi A1 atau tepercaya.

"Saya tidak menyampaikan info sembarangan tentang diajukannya AHY sebagai cawapres kepada Pak Jokowi. Informasi tersebut berkategori A1," kata Rommy, sapaan akrab Romahurmuziy, di Jakarta, Kamis (26/7/2018), seperti dikutip Antara.

Menurut dia, pengajuan AHY sebagai cawapres adalah hal yang wajar, tidak merupakan keinginan yang berlebihan dan juga bukan merupakan hal yang rahasia.

Baca juga: SBY: Saya Tidak Pernah Tawarkan AHY Cawapres ke Jokowi

Partai lain dalam koalisi Jokowi juga mengajukan nama-nama yang diinginkan.

"Ketika PPP ditanya soal cawapres, kami juga menyampaikan nama. Hanya bedanya, yang disampaikan PPP ada sejumlah nama dan statusnya untuk dibahas atau didiskusikan, bukan merupakan target tunggal," kata Rommy.

"Nah, apakah itu yang dimaksud SBY sebagai 'hambatan dan rintangan' ketika diwawancarai salah satu stasiun televisi swasta, saya menjawab 'mungkin saja'," tambah Rommy.

Baca juga: SBY Blak-blakan Proses Komunikasi dengan Jokowi, Ini Penjelasannya

Menurut Rommy, cara mengajukan nama cawapres yang berbeda-beda antara satu partai dengan lainnya itu hanya soal cara berkomunikasi.

"Ada yang terang-terangan menyebut cawapres, ada yang setiap bertemu mengingatkan hasil survei yang tinggi, ada yang menggunakan interest group untuk menyampaikan, atau ada cara lain lagi. Silakan saja, ini kan kontestasi," ujarnya.

Rommy mengaku menerima informasi ada sejumlah pertemuan Jokowi dan SBY tahun ini. Pertemuan terakhir SBY terjadi Ramadhan lalu.

Baca juga: PDI-P: Kalau SBY Gagal Berkoalisi dengan Jokowi, Jangan Bawa-bawa Megawati

SBY sebelumnya menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menawarkan AHY sebagai cawapres dalam komunikasinya dengan Jokowi selama ini.

Jokowi, kata dia, juga tidak menawarkan posisi cawapres kepada Demokrat jika ingin bergabung.

Jadi, SBY menegaskan, Demokrat mencoba membangun koalisi dengan kubu Prabowo Subianto bukan karena tidak dapat posisi cawapres dari Jokowi.

"Karena itu, kalau saya mendengar dari teman-teman yang mendengarkan pernyataan dari Bung Romy pimpinan PPP, seolah tidak jadi berkoalisi dengan Pak Jokowi lantaran yang ditawarkan sebagai cawapres tidak diwadahi, salah," ujar SBY dalam jumpa pers di kediamannya, Rabu (25/7/2018) malam.

"Saya harap Bung Romy hati-hati dalam mengeluarkan statement tidak baik bagi pemimpin dan politisi, statement tanpa dasar yang kuat. Saya dan Bung Romy sahabat sehingga tetap menjalin persahabatan, tapi harus hati-hati mengeluarkan statement seperti itu," tambah SBY.

Editor : Sandro Gatra
Sumber : Antara
Artikel Terkait


Close Ads X