Menurut SBY, Bisa Saja Ada Parpol Pendukung Jokowi yang Hengkang

By Dylan Aprialdo Rachman - Rabu, 25 Juli 2018 | 23:17 WIB
Presiden Joko Widodo saat mengenakan sepatu milik NAH project asal Bandung dalam acara makan malam bersama sejumlah ketua parpol, Senin (23/7/2018) malam.
Presiden Joko Widodo saat mengenakan sepatu milik NAH project asal Bandung dalam acara makan malam bersama sejumlah ketua parpol, Senin (23/7/2018) malam. (Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, bongkar pasang koalisi pilpres menjelang akhir pendaftaran calon presiden-calon wakil presiden wajar terjadi.

Hal itu bisa terjadi dalam Pilpres 2019, terutama dalam koalisi pendukung Joko Widodo.

"Dalam politik bisa saja. Bisa iya, bisa tidak," ujar SBY dalam jumpa pers di kediamannya di Kuningan, Jakarta, Rabu (25/7/2018) malam.

Baca juga: SBY: Saya Tidak Pernah Tawarkan AHY Cawapres ke Jokowi

Hal itu disampaikan SBY ketika ditanya pandangannya apakah ada kemungkinan koalisi pendukung Jokowi pecah dan sebagian parpol berpindah kubu.

SBY menyinggung pernyataan para pemimpin parpol pendukung Jokowi bahwa koalisi solid. Bagi SBY, mungkin saja memang solid, bisa juga tidak.

SBY membayangkan, hari pertama dibukanya pendaftaran capres-cawapres pada 4 Agustus 2018, belum tentu ada koalisi yang mendaftarkan pasangan ke KPU.

Baca juga: Megawati Jadi Alasan SBY Enggan Merapat ke Kubu Jokowi

Mungkin saja pendaftaran pasangan baru dilakukan jelang penutupan pada 9-10 Agustus.

SBY mengatakan, bisa saja nantinya ada satu dua parpol pendukung Jokowi yang hengkang lantaran tidak bisa menerima cawapres yang dipilih Jokowi.

"Dalam keadaan seperti itu bisa saja ada dinamika baru, yang akhirnya ada pemikiran-pemikran baru. Bisa saja begitu, bisa saja tidak," ujar SBY.

Meski demikian, ia kembali menekankan, peluang Demokrat mengusung Jokowi mengalami hambatan meski Jokowi tulus mengajak bergabung dalam koalisi.

Sementara di sisi lain, ada peluang bagi Demokrat untuk bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo Subianto.

Editor : Sandro Gatra
Artikel Terkait


Close Ads X