Bertemu, SBY dan Zulkifli Mengaku Tak Bahas Capres-Cawapres atau Kabinet

By Dylan Aprialdo Rachman - Rabu, 25 Juli 2018 | 21:53 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menerima rombongan Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan di kediamannya  di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7/2018).
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menerima rombongan Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan di kediamannya di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7/2018). (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan melakukan pertemuan empat mata di kediaman SBY di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (25/7/2018) malam.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya tak membahas pembagian kekuasaan di kabinet mendatang atau siapa calon presiden-calon wakil presiden yang akan diusung dalam Pilpres 2019.

"Kami tidak membicarakan power sharing bagi-bagi kursi di kabinet, mungkin capres-cawapres seterusnya karena etika dan tata krama tentu mempertimbangkan segala aspek dan mendengarkan partai koalisi," ujar SBY.

Baca juga: SBY Ingin PAN-Demokrat Berkoalisi, Zulkifli Tak Kasih Kepastian

Menurut SBY, akan ada momen yang pas untuk mengumumkan pasangan capres dan cawapres.

SBY berharap capres yang diusung jika koalisi terbentuk harus memiliki independensi dalam menentukan siapa cawapresnya.

SBY optimistis mulai hari ini dan berikutnya, Demokrat akan meningkatkan komunikasi politik dengan PAN.

Ia berharap, jika memang bisa berkoalisi, SBY ingin koalisi yang menghadirkan visi dan misi yang sesuai dengan harapan masyarakat.

"Kemudian membaca kebijakan yang akan ditawarkan capres-cawapres yang kami usung nanti agar bisa dinilai rakyat visi misi kebijakan itu klop dengan harapan mereka," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Zulkifli. Menurut dia, pertemuannya dengan SBY membahas berbagai persoalan terkini di Indonesia.

Selain itu, ia dan SBY membahas bagaimana menentukan strategi membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

"Memang kami tidak bicara capres dan cawapres. Itu yang pertama. Kedua, kami membahas situasi kekinian mengenai negeri kita tercinta. Indonesia mau kita bawa kemana ini negeri. Itulah yang harus dirumuskan bersama," kata dia.

Ia berharap nantinya akan ada pemerintahan yang adil dan mampu menyejahterakan rakyatnya.

"Kita harap nanti akan kita diskusikan lebih lanjut untuk membawa indonesia lebih adil, setara dan sejahtera," kata dia.

Editor : Sandro Gatra

Close Ads X