Hanura Tak Permasalahkan Kadernya Pindah ke Partai Lain

By Dylan Aprialdo Rachman - Selasa, 17 Juli 2018 | 17:53 WIB
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Hanura Gede Pasek Suardika (kedua dari kiri) mendampingi jajaran pimpinan Hanura di KPU, Jakarta, Selasa (17/7/2018)
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Hanura Gede Pasek Suardika (kedua dari kiri) mendampingi jajaran pimpinan Hanura di KPU, Jakarta, Selasa (17/7/2018) (DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com)

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Hanura Gede Pasek Suardika menilai kepindahan kader Hanura ke partai lain untuk menjadi calon anggota legislatif tak perlu dipermasalahkan.

Menurutnya, kepindahan kader partai seperti bursa transfer pemain bola di musim-musim tertentu.

"Terkait yang pindah ini kan bursa transfer politisi ramai ini pascapiala dunia. Ada kesana kemari, kemari kesana itu hal biasa," ujar Pasek dalam konferensi pers di gedung KPU, Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Baca juga: Pendaftaran Caleg, Hanura Targetkan Minimal Lima Besar di Parlemen

Menurut dia, situasi itu juga mampu menunjukkan mana kader partai yang sejati dan sebaliknya.

"Justru itu kelihatan baik bagi kami, jadi kelihatan mana kader sejati dan tidak," katanya.

Ia menilai yang terpenting partainya telah menyusun strategi baru dengan membuka peluang yang luas bagi anak-anak muda dan perempuan untuk maju menjadi caleg.

Baca juga: Khawatir Hanura Tak Lolos ke DPR, Rufinus Pindah ke Nasdem

Selain itu, Hanura juga tak lupa membawa sejumlah tokoh dari berbagai latar belakang di tingkat daerah maupun nasional untuk membuka lumbung-lumbung suara baru.

"Meskipun lumbung suara Hanura ada yang berpindah. Kami menyiapkan lumbung baru yang diisi orang-orang yang berkualitas," kata dia.

"Jadi lebih banyak diisi darah segar yang fresh dan Hanura lahir untuk melahirkan politisi baru yang berkualitas," sambungnya.

Baca juga: Politisi Hanura Dossy Iskandar Nyaleg Lewat Nasdem di Pemilu 2019

Namun demikian, Suardika tak bisa mengungkapkan secara rinci terkait tokoh-tokoh ternama yang menjadi caleg Hanura.

"Nanti tinggal dicek aja ya di Silon (sistem informasi pencalonan KPU). Kami sampaikan dari Papua sampai Sumatera adalah (dari tokoh-tokoh ternama)," kata dia.

Pasek optimistis bisa meraih suara lebih banyak dibandingkan Pemilu 2014 sebelumnya.

Dalam Pemilu 2014, Partai Hanura memperoleh 6.579.498 suara atau sekitar 5,26 persen. Sementara perolehan kursi di DPR sebanyak 16 kursi atau 2,9 persen.

 

Pindah partai

Setidaknya ada dua kader Hanura yang telah diketahui menjadi caleg partai lain. Anggota DPR dari Fraksi Partai Hanura Rufinus Hotmaulana Hutauruk memutuskan untuk pindah perahu ke Partai Nasdem dalam Pileg 2019. Rufinus khawatir Hanura tak mampu lagi lolos ke parlemen.

"Kalau tidak mampu menjangkau parliamentary threshold, untuk apalagi kita masih bertahan disitu," kata Rufinus kepada Kompas.com, Selasa (17/7/2018).

Rufinus menilai, tanda-tanda Hanura tidak lolos ke parlemen sudah terlihat dari hasil survei sejumlah lembaga.

Baca juga: Kata Wahyu Dewanto soal Pindah dari Hanura dan Nyaleg dari Gerindra

Di sisi lain, Politisi Hanura Dossy Iskandar Prasetyo pindah ke Nasdem dan menjadi calon legislatif dari partai besutan Surya Paloh itu. Namun, Dossy tak menjelaskan alasan kepindahan ke Nasdem.

"Saya memilih melanjutkan pengabdian di jalur legislatif melalui Partai Nasdem," ujar Dossy dalam pesan singkat, Selasa (17/7/2018).

Anggota Komisi III itu memastikan sudah berkomunikasi dengan internal Partai Hanura terkait menjadi caleg dari Partai Nasdem. "Sudah berkomunikasi bahwa dalam momentum Pemilu 2019 melanjutkan pengabdian bersama Partai Nasdem," ujarnya.

Kompas TV Menurut Wiranto, Jokowi telah membangun fondasi yang harus dilanjutkan.



Editor : Diamanty Meiliana
Artikel Terkait


Close Ads X