Penjambret Dirjen Bina Konstruksi Keliling Cari Target di Kota Tua Sejak Pukul 7.30

By Ardito Ramadhan - Jumat, 29 Juni 2018 | 17:03 WIB
A, pelaku penjambretan terhadap Dirjen Bina Konstrukti Kemenpupera memeragakan aksinya di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (29/6/2018).
A, pelaku penjambretan terhadap Dirjen Bina Konstrukti Kemenpupera memeragakan aksinya di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (29/6/2018). (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pelaku penjambretan terhadap Dirjen Bina Konstruksi Kemenpupera Syarief Burhanudin, A dan F, rupanya telah berniat menjambret pada Minggu (24/6/2018).

Kapolres Metro Jakarta Barat Hengki Haryadi mengatakan, kedua pelaku berangkat dari rumah F pada pukul 07.30 dan berputar-putar di sekitar kawasan Glodok dan Kota Tua guna mencari target.

Saat itulah mereka bertemu dengan Syarief yang tengah bersepeda. Mereka melihat Syarief mengantongi sebuah handphone iPhone di saku belakang jersey.

"Tersangka F berbicara kepada A bahwa korban yang bersepeda itu akan menjadi mangsanya," kata Hengki di Mapolres Jakarta Barat, Jumat (29/6/2018).

Baca juga: 1 Penjambret Dirjen Bina Konstruksi Tewas Ditembak, 1 Lagi Ditangkap

F yang membonceng A pun membuntuti Syarief hingga Jalan Pintu Besar Selatan. Sekira pukul 08.00, mereka memepet Syarief dan A yang duduk di bagian belakang motor menjambret handphone milik Syarief.

"Saya jambretnya bang, itu handphone nongol saya yang ambil bang," kata A saat ditanya polisi di depan wartawan.

Syarief yang bersepeda sendirian pun melawan, ia berusaha menarik jaket yang dikenakan A hingga terjatuh. Akibatnya, tulang bahunya mengalami cedera serius.

Baca juga: Penjambret Dirjen Bina Konstruksi Sempat Lepaskan Tembakan ke Arah Polisi

"Korban menarik jaket saya terus ban depannya kena standar motor bang, jatoh bang. Kasian bang cuma mau gimana yang bawa motor bukan saya," kata A.

Keduanya pun berhasil meninggalkan lokasi kejadian dengan membawa handphone milik Syarief yang kemudian mereka jual.

A ditangkap polisi di rumahnya pada Jumat (29/6/2018) sedangkan F tewas ditembak polisi karena melawan petugas saat hendak dibekuk.

Editor : Dian Maharani
Artikel Terkait


Close Ads X