Pesawat Tak Lagi Murah, Pasar Bus Bergairah

Senin, 19 Januari 2015 | 18:00 WIB
wallpaperup (ilustrasi) Salah satu tipe bus Hino. Pasar moda transportasi darat diprediksi naik seiring tarif pesawat yang semakin mahal.

Bogor, KompasOtomotif – Di balik keputusan pemerintah lewat Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang menaikkan tarif minimal pesawat Low Cost Carrier (LCC) membawa secercah harapan untuk pemain angkutan darat. Selain kereta api, bisnis travel dan perjalanan darat yang menggunakan bus atau minibus diperkirakan naik.

Hal tersebut disampaikan Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI), di Bogor, (19/1/2014). Menurutnya, akan ada pengaruh di bisnis perjalanan darat, meski harus dipantau dalam beberapa waktu ke depan.

”Keputusan Menteri Perhubungan menetapkan batas minimal tarif pesawat 40 persen (dari batas atas) justru menggembirakan kami sebagai pemain kendaraan komersial. Kalau saya pantau dari body maker (karoseri), tanggapan mereka positif sekali. (Pasar bus) akan sangat bergairah,” terang Santiko.

Hino memang bukan pemain besar di bus. Tahun lalu, dari penjualan sekitar 31.000 unit HMSI, 7 persen atau cuma 2.200 unit adalah bus. Meski demikian, Santiko belum berani memprediksi angka kenaikan akibat tarif pesawat yang tak lagi murah itu.

”Pernah kami mencapai 8 persen (dari penjualan Hino di Indonesia). Itu menjadi yang tertinggi, dan terjadi pada 2013,. Saya berharap, ditambah dengan infrastruktur yang kemungkinan besar akan semakin baik di era Presiden baru, bisnis angkutan akan semakin naik,” tukas Santiko.

Penulis : Donny Apriliananda
Editor : Azwar Ferdian