Daimler Tak Bernafsu pada Aston Martin

Kamis, 13 November 2014 | 09:00 WIB
Carscoop Dieter Zetsche, CEO Daimler AG pada saat peluncuran Mercedes-Benz AMG GT di Jerman.

Barcelona, KompasOtomotif - Daimler mengaku tidak bernafsu menaikkan komposisi saham kepemilikannya terhadap Aston Martin. Dieter Zetsche, CEO Daimler mengatakan, tidak ada keinginan sampai akhirnya ikut terlibat dalam hal kegiatan operasional produsen mobil sport asal Inggris itu.

Perbedaan cakupan bisnis, antara Daimler dengan Aston Martin menjadi alasan utama mengapa raksasa asal Jerman itu memilih tidak terlibat terlalu dalam. Setiap tahun, Daimler menjual lebih dari 1 juta unit Mercedes-Benz di seluruh dunia, sedangkan Aston Martin jauh lebih kecil.

"Saya tidak berfikir kami bisa berbuat lebih baik mengelola perusahaan dengan penjualan 4.000 unit per tahun dari manajemen Aston Martin sekarang," beber Zetsche dilansir Autonews Europe (12/11/2014).

Daimler saat ini memiliki 5 persen saham dari Aston Martin yang diperoleh berupa imbalan pasokan komponen elektronik, listrik, dan mesin V8 dari AMG. Zetsche memastikan, perusahaan tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk memperoleh saham Aston Martin.

Isu yang beredar, menyatakan kalau Daimler dan Aston Martin tengah dalam pembicaraan serius terkait menggunakan teknologi Mercedes-Benz untuk mengembangkan SUV baru bagi merek "James Bond" ini. Model ini bahkan disebut-sebut siap dijual mulai 2017 mendatang.

Saat ini saham mayoritas Aston Martin dikuasai oleh taipan asal Italia, Andrea Bonomi, melalui perusahaan investasi Investindustrial. Perusahaan ini membeli 37,5 persen saham Aston Martin senilai 241 juta dollar pada 2012.

Zetsche menambahkan, investindustrial percaya kalau Aston Martin butuh mitra dalam hal teknis, guna membantu masa depan perusahaan. "Karena kami punya visi yang sama, kami mau menjadi mitra teknis mereka," beber Zetsche.

Aston Martin di bawah kendali bos baru, Andy Palmer, yang sebelumnya menjabat sebagai salah satu petinggi di Nissan punya ambisi besar. Andy berharap bisa menambah penjualan global mencapai 7.500 unit mobil pada 2018, dari 4.200 unit pada 2013 lalu.

Penulis : Agung Kurniawan
Editor : Aris F. Harvenda