Kesaksian Gus Soleh tentang Ahok Bangun Pesantren di Belitung Timur - Kompas.com
Sabtu, 18 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Kesaksian Gus Soleh tentang Ahok Bangun Pesantren di Belitung Timur

Jumat, 9 Desember 2016 | 11:07 WIB
Kompas.com/Robertus Belarminus Salah satu ustad asal Jawa Timur, Gus Sholeh hadir di rumah pemenangan Ahok-Djarot di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat. Gus Sholeh bercerita mengenai sosok Ahok, saat mengenalnya di Belitung Timur. Nampak Gus Sholeh berfoto bersama Ahok dan pendukungnya. Jumat (9/12/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu ustaz asal Jawa Timur, Gus Sholeh, muncul di rumah pemenangan Ahok-Djarot di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat. Gus Sholeh curhat mengenai sosok Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Gus Sholeh menceritakan, awalnya ia belum mengenal Ahok. Ia bisa kenal Ahok dari adik perempuan Ahok bernama Fifi dalam kegiatan lintas agama.

Singkat cerita, Gus Sholeh menjadi bagian tim sukses Ahok di Pilkada Belitung Timur tahun 2005. Di situ ia melihat ada seruan fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk tidak memilih Ahok.

"Setelah melihat surat yang ada, nah kok bisa ini negara Bhineka Tunggal Ika, kita sepakat mendirikan negara Indonesia, bukan negara agama, bukan negara sekuler, bukan negara komunis, tapi negara Pancasila," kata Gus Sholeh, di Rumah Lembang, Jumat (9/12/2016).

Akhirnya, Gus Sholeh menyampaikan kepada masyarakat Belitung Timur untuk memilih sesuai hati nurani.

"Kalau Ahok ini orang baik, silakan dipilih. Tapi kalau tidak, ya enggak usah dipilih, saya bilang begitu," ujar Gus Sholeh.

Gus Sholeh mengatakan, saat itu Ahok hanya didukung partai kecil, yakni PIB dengan 2 kursi, PNBK 1 kursi. Setelah menang, Gus Sholeh mengaku ditelepon Ahok. Hal pertama yang Ahok sampaikan yakni janjinya untuk mendirikan pesantren.

"Alhamdulilah, puji Tuhan, Gus, kita jadi membikin pesantren di Belitung Timur. Saya menang mutlak di Belitung," cerita Gus Sholeh.

Ia mengatakan, Ahok memberikan tanah negara 20 hektar untuk mendirikan pesantren tersebut. Pesantren itupun, lanjut Gus Sholeh, tidak dikuasainya. Pesantren itu diserahkan kepada kiai di Belitung Timur.

Oleh karenanya, Gus Sholeh tidak yakin Ahok berniat menistakan agama Islam. Menurut dia, kasus itu telah dipolitisir. Apalagi kalau melihat sepak terjang keluarga Ahok, baik ayahnya Ahok maupun adiknya.

"Karena saya tahu bagaimana Mbak Fifi (adik Ahok) begitu hebat membantu baik yang muslim atau bukan. Begitu juga bapaknya Ahok," ujar Gus Sholeh.

Gus Sholeh mengaku datang ke Rumah Lembang bukan karena undangan Ahok, tapi salah satu relawan pendukung Ahok-Djarot.

"Makanya saya datang bukan untuk yang lainnya. Tapi untuk mewujudkan yang saya diskusikan dengan Pak Ahok di waktu awal beliau menjadi Bupati di Belitung Timur. Mewujudkan sila ke-lima yakni mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.

Sementara Ahok yang berada di samping Gus Sholeh juga mulanya tidak tahu kedatangan teman lamanya tersebut.

"Tadi pagi aku agak pangling. Ini kayak Gus Sholeh. Saya itu enggak begitu suka memanfaatkan temen untuk kepentingan pribadi. Temen-teman kiai tidak ada satu pun yang saya ajak-ajak. Ini aja (Gus Sholeh) enggak kasih tahu saya, (tiba-tiba) nongol," ujar Ahok.

Kompas TV Jelang Sidang Perdana Kasus Ahok



Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Robertus Belarminus
Editor : Ana Shofiana Syatiri