Meski Dilobi Industri Rokok, India Tetap Teken FCTC - Kompas.com
Senin, 6 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Meski Dilobi Industri Rokok, India Tetap Teken FCTC

Rabu, 2 November 2016 | 12:00 WIB
Reuters/Cathal Mcnaughton Taj Mahal di Agra, India utara, merupakan salah satu destinasi utama wisatawan asing jika melakukan perjalanan ke negara itu.

KOMPAS.com - Pemerintah India kembali menegaskan komitmennya untuk meratifikasi Konvensi Kerangka Kerja untuk Pengendalian Tembakau (Framework Convention on Tobacco Control/FCTC), meski industri rokok berusaha melobi agar tidak meneken perjanjian internasional itu.

India akan menjadi tuan rumah konferensi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 7-12 November 2016. Dalam konferensi di New Delhi yang diikuti delegasi dari 180 negara itu akan dibicarakan tentang FCTC.

FCTC adalah aturan global atas pengendalian tembakau. Tujuannya untuk melindungi generasi masa kini dan mendatang dari dampak kesehatan, ekonomi, sosial, dan lingkungan yang diakibatkan konsumsi dan paparan asap rokok.

Seperti dikuti dari Reuters, industri rokok berusapa melobi pemerintah lewat kampanye untuk melindungi para petani tembakau dan juga memastikan agar tidak ada proposal yang "tak masuk akal" dibicarakan dalam konferensi itu.

The Tobacco Institute of India (TII), bentukan industri rokok, sebelumnya mengirim surat pada pemerintah dan mengatakan bahwa "tidak ada kewajiban untuk menandatangani FCTC" dan menaati ketentuannya.

Respon pemerintah India terhadap surat itu memang tidak disampaikan pada publik, tetapi belakangan Menteri Kesehatan India mempublikasikan di beberapa koran bahwa India akan menerapkan ketentuan dalam FCTC.

"India berkomitmen untuk mengimplementasikan secara penuh FCTC WHO," kata menteri kesehatan.

Pemerintah India juga menyatakan bahwa rokok menggerogoti ekonomi hampir 16 miliar dollar AS setiap tahun.

Berbeda dengan India, Indonesia sampai saat ini tidak ada tanda-tanda akan meratifikasi FCTC. Perbedaan pandangan dari beberapa kementrian terkait FCTC ini membuat pembahasan FCTC tak pernah mencapai kesepakatan.

Editor : Lusia Kus Anna
Sumber: Reuters