Boeing Prediksi China Beli 6.810 Pesawat Hingga Tahun 2035 - Kompas.com
Minggu, 5 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Boeing Prediksi China Beli 6.810 Pesawat Hingga Tahun 2035

Rabu, 14 September 2016 | 07:02 WIB
BOEING.COM China Airlines

BEIJING, KOMPAS.com – Raksasa produsen pesawat asal AS Boeing Co menyatakan maskapai-maskapai penerbangan China ada kecenderungan untuk membeli pesawat baru dengan nilai mencapai 1,02 triliun dollar AS dalam kurun 20 tahun mendatang.

Pasalnya, maskapai-maskapai China begitu gencar menggenjot pertumbuhan, baik di pasar domestik maupun mancanegara.

Mengutip Channel News Asia, Rabu (14/9/2016), Boeing menyatakan China merupakan pasar yang terus melampaui ekspektasi. Pabrikan pesawat berbasis di Seattle AS ini pun mengestimasi setidaknya 6.810 unit pesawat dalam periode hingga tahun 2035, meningkat 7,6 persen dari prediksi sebelumnya.

“Berlanjutnya peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah China, berpadu dengan kebijakan visa baru dan beragamnya jenis pesawat berbadan lebar memberi kami setiap alasan untuk mengharapkan masa depan yang cerah untuk pasar pesawat jarak jauh China,” kata Randy Tinseth, VP Marketing Boeing Commercial Airlines.

Boeing memprediksi lalu lintas penumpang di China bakal tumbuh 6,4 persen per tahun dalam 20 tahun ke depan. Lima puluh persen pesawat jetliner yang beroperasi di China saat ini adalah pesawat Boeing.

Boeing dan Airbus, pesaingnya yang berasal dari Eropa, sudah sejak lama berebut pangsa pasar China. Ini bukan tanpa alasan, karena China adalah pasar penerbangan dengan pertumbuhan paling pesat di dunia dan baik Boeing dan Airbus pun memiliki pabrik perakitan pesawat di sana.

Meskipun demikian, China sendiri pun kini sedang berusaha mengembangkan kemampuan manufaktur pesawatnya dan menargetkan pesawat jet buatan dalam negeri C919 dapat menjajal penerbangan perdana pada akhir tahun 2016 ini. China berharap C919 bisa bersaing dengan pesawat seri 737 milik Boeing dan A320 milik Airbus. 

Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Bambang Priyo Jatmiko
Sumber: Channel News Asia