Pelajaran dari Kasus Olok-olok Baju Batak Jokowi - Kompas.com
Rabu, 1 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Pelajaran dari Kasus Olok-olok Baju Batak Jokowi

Jumat, 26 Agustus 2016 | 19:04 WIB
Sekreatariat Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian adat Batak Toba (Samosir) dalam kunjungan kerja ke Sumatera Utara, Senin (22/8/2016).

KOMPAS.com - Menggunakan media sosial memang gratis dan mudah, tapi bukan berarti Anda bisa berperilaku sembarangan. Ada sejumlah etika yang patut dituruti saat Anda ingin menyebarkan atau menuliskan posting-an di sana.

Direktur Eksekutif ICT Watch, Donny B.U. mengatakan, satu hal etika utama yang mesti dilakukan seseorang sebelum menulis komentar di media sosial adalah berpikir. Ya, sebelum jari Anda menekan tombol posting untukmenyebar pesan, meme atau artikel berita, mesti sudah Anda pikirkan dengan matang.

Jika sembarangan mengunggah, bukan tidak mungkin si pengunggah berakhir berurusan dengan hukum. Contohnya saja yang menimpa akun Facebook atas nama Nunik Wulandari II dan Andi Redina Putribangsa.

Kedua akun itu dilaporkan ke polisi atas dugaan penghinaan terhadap masyarakat Batak dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Laporan tersebut melampirkan bukti berupa komentar atau olok-olok yang diunggah sambil menyematkan foto Jokowi saat mengenakan pakaian adat raja Batak Toba.

Baca: Olok-olok Baju Batak Jokowi Bentuk Ketidaktahuan Budaya

Think before posting. Karena orang kan mentang-mentang pakai media sosial, gadget, lalu seolah tidak berhadapan langsung dengan yang bersangkutan. Merasa tidak ada konsekuensi,” ujarnya saat berbincang dengan KompasTekno, Kamis (25/8/2016).

Donny juga menyarankan netizen untuk mempertimbangkan segala konten media sosial mereka berdasarkan tiga langkah ini.

1. Bayangkan mengucapkannya langsung

Sebelum mengunggah suatu pernyataan, komentar, berita atau meme, bayangkan Anda menyodorkan semua itu langsung di hadapan orang yang dituju. Bayangkan apakah saat itu Anda benar-benar bisa menyampaikannya atau justru merasa ragu karena takut menyinggung perasaan.

Bila keraguan yang timbul, sudah tentu hal tersebut tidak perlu diunggah karena mungkin saja akan menyinggung orang tertentu.

“Yang harus selalu diingat adalah pesan yang akan disampaikan itu sama dengan komunikasi face to face dengan orang bersangkutan. Kalau face to face mau ngomong begitu tidak, kalau tidak ya jangan (diunggah ke media sosial),” ujarnya.

2. Pikirkan manfaatnya

Jika merasa bahwa pernyataan, komentar, berita atau meme yang akan diunggah itu tidak akan menyinggung orang lain, pikirkan dulu soal manfaatnya. Apakah hal yang ingin disebarkan itu bermanfaat untuk orang lain atau ternyata tidak ada gunanya.

“Kita kan bisa memikirkannya, mengolah informasi. Kalau memang informasi itu benar, lalu ditimbang apakah perlu atau tidak, apakah memiliki manfaat atau tidak,” ujar Donny.

3. Cek fakta, cari informasi bandingan

Hal yang lebih penting, sebelum bicara di media sosial Anda harus lebih dulu memahami fakta dan mengolah informasi tersebut.

Page:

Penulis: Yoga Hastyadi Widiartanto
Editor : Reska K. Nistanto