Dorong "E-Commerce" di Desa, Kemenkop Duet dengan Kemendesa - Kompas.com
Jumat, 3 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Dorong "E-Commerce" di Desa, Kemenkop Duet dengan Kemendesa

Rabu, 24 Agustus 2016 | 17:52 WIB
Shutterstock Selamat datang di bisnis e-commerce!

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop) menyatakan siap melakukan kerja sama dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes) dalam mengembangkan program satu desa satu produk atau One Village One Product (OVOP). 

Program tersebut untuk mempermudah aktivitas perdagangan online (e-commerce) produk desa.

“Kemenkop sudah lama mengembangkan program OVOP baik dari sisi produksi maupun pemasarannya, tentu karena Kementerian Desa punya keinginan yang sama kami akan bersinergi dengan mereka,” kata Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kemenkop dan UKM, I Wayan Dipta saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Rabu (24/8/2016).

Menurut dia, terkait prorgram OVOP Kemenkop dan UKM sudah melakukan kerjasama dengan Korean Trade Investment Promotian Agency (KOTRA) yang bertujuan untuk mengembangkan kerjasama dan mendukung gerakan OVOP.

Wayan mengatakan, dalam pengembangan OVOP diperlukan kerjasama antar instansi sehingga melahirkan sinergi.

"Sekarang bukan eranya lagi ego sektoral dalam pembangunan, sebaliknya sangat dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi dalam mengembangkan perekonomian daerah terutama terkait OVOP," katanya.

Sebelumnya Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandojo meyakini program tersebut akan memperluas jaringan pasar pedesaan.

Dengan begitu, setiap desa dituntut untuk memproduksi satu produk unggulan untuk dijual ke pasar e-commerce.

“Program desa online bisa kita kaitkan dengan e-commerce, tapi kalau tidak ada produk unggulan dalam satu kecamatan atau minimal untuk desa, nanti akan susah. Saya ingin ke depan desa akan membantu kota, bukan kota membantu desa,” ujarnya.

Menurutnya saat ini, terdapat 74.754 desa di Indonesia yang menyimpan potensi ekonomi jika diberdayakan dengan maksimal. Peningkatan taraf hidup desa menjadi hal penting untuk mendorong kemajuan pedesaan.

Kompas TV Targetkan 1 Juta Pengguna Baru, Elevenia Tambah Fitur



Penulis: Pramdia Arhando Julianto
Editor : Aprillia Ika