Warga Bukit Duri Gelar "Kongres Rakyat" - Kompas.com
Rabu, 26 Juni 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Warga Bukit Duri Gelar "Kongres Rakyat"

Jumat, 22 Juli 2016 | 18:18 WIB
Kahfi Dirga Cahya Warga Bukit Duri gelar kongres rakyat, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Jumat (22/7/2016). Kongres digelar lantaran Pemprov DKI Jakarta bersikukuh untuk melakukan penggusuran di kawasan tersebut.

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Bukit Duri gelar "kongres rakyat", Jumat (22/7/2016). Bertempat di depan Pos RT 08/12, Bukit Duri, Jakarta Selatan, kongres tersebut dihadiri sebagian warga.

Sandyawan Sumardi, perwakilan warga Bukit Duri mengungkapkan kongres ini diadakan untuk merespon rencana penggusuran oleh Pemprov DKI Jakarta.

Menurutnya, keadaan saat ini sudah mendesak.

"Kami kan terancam akan digusur. Meskipun sidang masih berlangsung, Pemprov tidak akan peduli," kata Sandy kepada Kompas.com di Bukit Duri, Jakarta Selatan, Jumat.

Dalam kongres tersebut, rencananya akan mengumpulkan masukan dari warga perihal langkah selanjutnya. Kongres tersebut akan dipandu dan diharapkan menghasilkan kesepakatan terbaik bagi warga.

Sandy menambahkan, hingga saat ini warga Bukit Duri konsisten untuk menuntut keadilan. Warga, kata Sandy tidak menolak pembangunan.

"Kalau pembangunan hanya infrastruktur fisik, tapi sosial ekonomi dan budaya dihancurkan dengan peggusuran. Modal sosial dibangun puluhan tahun dihancurkan begitu saja, kami lawan," tegas Sandy.

Pantauan Kompas.com, sudah puluhan warga Bukit Duri hadir dalam kongres rakyat. Mereka berkumpul dan bersiap untuk menggelar kongres.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera menggusur bangunan dan permukiman di kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, yang berbatasan langsung dengan Sungai Ciliwung.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menegaskan tak akan menunda waktu penggusuran tersebut. (Baca: Ahok Akan Gugat Warga Bukit Duri jika Tolak Direlokasi)

Penulis: Kahfi Dirga Cahya
Editor : Fidel Ali