Serunya Berburu Monster Pokemon Go "Venusaur" di Stadion GBK - Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Serunya Berburu Monster Pokemon Go "Venusaur" di Stadion GBK

Minggu, 17 Juli 2016 | 13:26 WIB
Yoga Hastyadi/Kompas.com Para pemburu monster Pokemon Go berkumpul di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (17/7/2016).

Setelah 45 menit menangkapi banyak pokemon biasa dan menetaskan satu telur, tiba-tiba terdengar orang-orang bersorak keras. Sumbernya, tentu saja, dari kerumunan sekitar 50 orang yang berada di antara dua Pokestop itu.

“Woooooooooo,” teriak mereka serentak.

Ponsel yang saya pegang pun bergetar, bukan karena teriakan mereka. Ternyata, di antara Pokestop berwujud mural penari adat dan patung pemain volley itu muncul Venusaur.

Yoga Hastyadi/Kompas.com Pokestop di stadion Gelora Bung Karno sempat menampilkan monster Pokemon Go Venusaur, Minggu (17/7/2016).

Ini merupakan pokemon berwujud dinosaurus raksasa, berkulit biru dan memanggul tanaman mirip paduan bunga bangkai dengan batang palem di punggungnya. Salah satu pokemon yang langka untuk bisa ditangkap langsung di alam liar.

“Venusaur, venusaur!” teriak kerumunan yang sama, masih serentak.

Orang orang yang tadinya sedang lari santai pun langsung minggir. Mereka berhenti dan mengecek game Pokemon Go. Beberapa yang memang tidak memegang ponsel, tetap lanjut bersepeda, joging dan lain-lain, sambil menatap heran pada kerumunan di antara dua Pokestop tersebut.

Saya pun ikut berusaha menangkap Venusaur. Kali ini usaha yang cukup berat. Sudah hampir 10 Pokeball yang saya lemparkan dan dinosaurus itu tetap saja berontak keluar. Maklum, lingkaran penunjuk mengindikasikan warna merah dan CP Venusaur di hadapan saya, 561.

Akhirnya saya coba jinakkan dinosaurus itu menggunakan Razz Berry, setidaknya dua kali hingga dia mau menurut dan tak berontak memasuki Pokeball yang saya lemparkan.

Tampaknya tak semua berhasil menangkapnya. Sebab, selain mereka yang diam-diam tersenyum, ada saja terdengar yang berteriak, “Aduh! hape gue hang!”.

Yah, apa mau dikata, game yang sebenarnya belum dirilis di Indonesia ini memang sering hang. Konon, Niantic, perusahaan pengembangnya kewalahan menangani lonjakan pengakses Pokemon Go dari seluruh dunia. Pengakses yang rata-rata memainkannya menggunakan file APK dari “jalur belakang”. (Baca: Ini Link Download APK Pokemon Go)

Usai penangkapan Venusaur ini, yang berlangsung lebih kurang 10 menit, orang-orang yang semula berhenti joging dan ikut menangkap Pokemon pun mulai bubar. Keruman yang sempat membengkak, mungkin menjadi 70 orang, kembali seperti semula.

Suasana Pokestop tetap ramai. Dan hingga pukul 10.35 WIB, Lure Module masih saja terpasang -kelihatannya memang sengaja diperbarui.

Sambil mengetik, saya pun masih bisa menangkap dua pokemon yang cukup langka, yaitu Kingler, si raja kepiting; dan Growlithe, anjing berbulu oranye dengan belang hitam.

Sedangkan orang-orang yang tadinya berdiri, kini mulai duduk nyaman di atas aspal. Rasanya seperti melihat sebuah upacara yang khidmat, semua orang dalam posisi seragam, duduk, menunduk, menatap layar ponsel sambil menangkap Pokemon.

Page:

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Yoga Hastyadi Widiartanto
Editor : Reza Wahyudi