Teroris yang Ditangkap di Surabaya Berguru Ilmu Radikal di Lapas - Kompas.com
Minggu, 19 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Teroris yang Ditangkap di Surabaya Berguru Ilmu Radikal di Lapas

Kamis, 9 Juni 2016 | 17:29 WIB
Ambaranie Nadia K.M Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar (kiri) dan Kepala Bagian Penerangan Masyarakat Brigjen Pol Agus Rianto merilis penangkapan teroris di Surabaya, Kamis (9/6/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua dari tiga terduga teroris yang ditangkap di Surabaya sejak lama belajar ilmu radikal dan perakitan bom. Tersangka PHP kerap terpantau bersama terpidana teroris Maulana Yusuf dan Shibgho di lembaga pemasyarakatan Porong dan belajar dari mereka.

"Terpantau dari hasil proses perkenalan mereka, saat sama-sama dengan pelaku teror lain, terjadi semacam penyebarluasan radikalisme selama di lapas Porong," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/6/2016).

PHP merupakan mantan terpidana kasus narkoba dan sejumlah kasus pidana lainnya. Sementara tersangka FN disebut dekat dengan terpidana aksi pengeboman di Cimanggis.

"Dia (FN) terkena pengaruh radikalisme ketika mereka ketemu dalam lapas," kata Boy.

(Baca: Polri Sebut Teroris yang Ditangkap di Surabaya Terinspirasi ISIS)

Sementara satu tersangka lainnya, BRN, baru terlibat dalam dunia radikalisme setelah diajak PHP. BRN masuk ke daftar pencarian orang kasus pengeroyokan dan kekerasan dalam rumah tangga. Mereka bertiga kerap berkumpul di satu kos-kosan untuk membahas rencana teror.

Tak hanya itu, Boy mengatakan, ketiganya berpedoman pada ajaran Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) untuk merencanakan aksinya. Setelah diselidiki, BRN bekerja untuk Salim Mubarak At Tamimi alias Abu Jandal, petinggi ISIS asal Malang.

(Baca: Terduga Teroris di Surabaya Berencana Sasar Tempat Ramai dan Polisi)

"Mereka terinspirasi kelompok ISIS ygan disebarluaskan di medsos yang jadi acuan mereka lakukan aksi kekerasan," kata Boy.

Saat dilakukan penangkapan, Densus 88 menyita barang bukti berupa tiga bom aktif berdaya ledak tinggi, dua pucuk senjata api laras panjang, senjata api laras pendek, cairan kimia, sangkur, hingga ponsel.

Polisi menduga masih ada lagi pelaku di kelompok mereka yang belum tertangkap sehingga masih dilakukan pengembangan.

Kompas TV Densus 88 Bekuk 3 Teroris dan 1 Bom Rakitan



Penulis: Ambaranie Nadia Kemala Movanita
Editor : Sabrina Asril