Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..
Para raja keterlibatan (engagement)
Saluran media sosial yang baru juga sedang menjadi tren, tetapi menakar popularitas tidak selalu mudah.
Di Snapchat, misalnya, informasi jumlah pengikut dan penonton tidak tersedia bagi publik, membuat semakin sulit menentukan bagaimana populernya sebuah akun.Tapi itu adalah jejaring sosial yang paling hip di kalangan anak muda yang akan mendapat hak suara dalam beberapa tahun mendatang. Ini membuat politisi cukup tertarik untuk memecahkannya.
Baca: Baru Digemari di Indonesia, Apa Serunya Snapchat?
Presiden baru Argentina, Mauricio Macri menjadi hampir satu-satunya yang menjadi master Snapchat. Dengan memberikan tur di balik layar terkait keseharian presiden, menunjukan kunjungan ke pabrik, dan kesibukan lain sehari-hari, dia telah memberikan pengguna muda sedikit gambaran tentang kehidupan politik yang mereka tak tahu.
Tetapi, kebanyakan pemimpin dunia tidak memiliki petunjuk bagaimana menggunakan layanan ini sehingga bermanfaat bagi mereka.
"Mereka masih mencoba-coba," kata Luefkens.
Macri dan tim media sosialnya, kata Luefkens, sukses besar di dunia sosial karena mereka tahu bagaimana membangun keterlibatan (engagement) di platform yang berbeda.
Memang, dalam hal keterlibatan, rasio penggemar yang mengomentari, like dan share, Macri juga mendapat peringkat lebih tinggi daripada pemimpin dunia lainnya di Facebook, menurut penelitian.
Di antara hampir 4 juta fans-nya, Macri sering mendapat antara 50.000 dan 70.000 like dalam tiap unggahannya. Sebuah unggahan baru pada kematian komposer tango yang ikonik, Mariano Mores, mendapat lebih dari 500.000 like.
Ikuti saya, atau...terserah!
Facebook menjadi alat yang populer bahkan di antara para autokrat (pemimpin yang berkuasa secara total, bukan dari pemilu atau aturan demokrasi).
Editor | : Deliusno |
Sumber | : BBC Indonesia |