JAKARTA, KOMPAS.com — Di atas panggung Social Media Week 2016, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menceritakan pengalamannya mengunjungi pusat teknologi AS Silicon Valley bersama Presiden
Joko Widodo (Jokowi).
"Saya ada sedikit oleh-oleh dari Silicon Valley. Minggu lalu, saya berkunjung ke sana dengan Presiden Jokowi," ujarnya membuka cerita, Rabu (24/2/2016).
Kunjungan tersebut memang dilaksanakan pada pekan lalu, tepatnya pada 18 Februari 2016. Di sana, Jokowi bersama Triawan dan anggota rombongan mampir ke kantor perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka, yaitu
Facebook,
Google, dan Twitter.
Triawan mengatakan, salah satu hal paling berkesan dari kunjungan tersebut adalah ketika mereka berada di kantor
Facebook. Di sana, Jokowi dan Triawan menjajal
headset atau perangkat untuk kepala
virtual reality (VR) Oculus Rift.
"Dengan Pak Jokowi, saya mencoba
headset VR Oculus. Ternyata beliau suka sekali dengan ini," kisah Triawan.
"Saat itu, Mark Zuckerberg (CEO
Facebook) ada di satu ruangan, sedangkan saya, Pak Jokowi, dan Ibu Iriana ada di ruangan lain. Hampir saja saya kena pukul oleh Pak Jokowi karena dia lupa yang dilihatnya itu adalah virtual," imbuhnya.
Presiden Joko Widodo bermain ping pong secara virtual dengan pendiri sekaligus CEO Facebook Mark Zuckerbert, Kamis (19/2/2016) di Markas Facebook, Silicon Valley, AS
Sebelumnya, Zuckerberg juga sempat menceritakan soal kegiatannya bermain pingpong di dunia virtual bersama Jokowi. Mereka sama-sama mengenakan
headset Oculus Rift, dan tangan menggenggam
controller.
"Pertemuan kami menyenangkan, lalu kami bermain pingpong pada gravitasi nol di Oculus," kata Zuckerberg lewat akun
Facebook personalnya.
Mencari ilmu startupTriawan bercerita bahwa kunjungan kedua ke Silicon Valley itu sebenarnya bertujuan mengenalkan Presiden dengan pemain-pemain teknologi kelas kakap di sana. Selain itu, pembicaraan juga menyentuh sejumlah hal strategis, salah satunya pertukaran ilmu membangun
startup.
Menurut dia, ada dua perusahaan inkubator dan akselerator yang tertarik mendampingi program inkubasi usaha rintisan digital di Indonesia. Mereka adalah 500 Startups dan Plug and Play.
"Di kita kan akan dibangun banyak inkubator, mereka akan mendampingi. Banyak komitmen dari mereka untuk mendampingi, dan kita juga bisa kirim orang ke sana," ujar Triawan.
"Waktu kami sebenarnya cukup singkat. Namun, kami sudah diskusi dengan Plug and Play, dan mereka juga membawa partner-partner mereka untuk bicara di depan Presiden," imbuhnya.
Selain kedua perusahaan tersebut,
Google juga sudah menyatakan komitmennya untuk membantu menciptakan pengembang aplikasi
mobile berkualitas di Indonesia.