Kaleidoskop 2016

KOMPAS.com - Apple resmi merilis layanan streaming Music pada akhir Juni lalu. Tidak lama setelah peluncuran itu, ribuan orang diketahui memutuskan untuk meninggalkan layanan streaming musik lainnya.

Berdasarkan pengamatan dari sebuah lembaga bernama Brandwatch di media sosial Facebook dan Twitter, terlihat ada sekitar 2.500 pengguna yang mengaku meninggalkan Spotify setelah Apple Music dirilis.

Alasan ribuan pengguna tersebut, seperti KompasTekno kutip dari PhoneArena, Rabu (8/7/2015), memang bermacam-macam. Akan tetapi, salah satu yang terbesar, sekitar 40 persen, menyatakan ingin berpindah ke layanan Apple Music.

Beberapa alasan lainnya, dua persen pengguna meninggalkan Spotify karena logo barunya yang tidak sesuai harapan. Data lainnya, sekitar 750 orang meninggalkan Pandora dan hanya sekitar 250 orang yang meninggalkan Tidal, streaming musik buatan rapper Jay Z.

Baik Apple Music, Spotify, Pandora, dan Tidal sebenarnya masih belum mengumumkan secara resmi jumlah pengguna mereka. Semua data yang didapatkan oleh Brandwatch dilakukan langsung di dunia media soial. Masih ada kemungkinan, pengguna yang menyatakan akan meninggalkan layanan tersebut, kembali lagi beberapa menit kemudian.

Apple Music dirilis pada 30 Juni lalu, bersamaan dengan hadirnya pembaruan OS iOS 8.4. Apple Music terletak di dalam aplikasi Music yang sudah didesain ulang dan bisa diaktifkan dengan mendaftarkan diri sebagai anggota.

Selama tiga bulan, layanan Apple Music dapat dinikmati secara gratis. Selanjutnya, ada paket keanggotaan Individual dibanderol Rp 69.000 per bulan sedangkan paket Family (up to 6 members) dibanderol Rp 109.000 per bulan.

Layanan itu sendiri masih lebih murah ketimbang Spotify, yang biaya berlangganannya sebesar 10 dollar AS atau sekitar Rp 130.000 per bulannya.

Selain ada kumpulan lagu, pengguna kini bisa mengakses stasiun radio digital Apple Beats 1. Ada juga fitur Connect yang membuat pengguna bisa mengikuti berbagai informasi terkait penyanyi atau grup musik kesukaan mereka.