Kompas.com
Kamis, 4 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

Kadinkes Jateng: 87 Persen Pasien Covid-19 Meninggal Belum Divaksin

Senin, 14 Juni 2021 | 22:11 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto PrabowoKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo

SEMARANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengungkapkan, mayoritas dari pasien Covid-19 yang meninggal dunia belum menerima vaksin.

Pasien yang dimaksud Yulianto adalah yang meninggal dari 9 Mei 2021 hingga 13 Juni 2021.

"87 persen (pasien Covid-19 yang meninggal) ternyata belum divaksin. Artinya yang belum divaksin memang sangat rentan. Namun yang sudah divaksin juga ada yang meninggal walaupun kecil sekitar 2,3 persen itu kebanyakan baru vaksin sekali," kata Yulianto di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (14/6/2021).

Baca juga: Partisipasi Vaksin Baru 28 Persen, Lansia di Kota Tegal Diantar Jemput Mobil Polisi

Untuk itu, Yulianto meminta seluruh daerah di Jawa Tengah meningkatkan program vaksinasi.

Meski vaksin masih belum mencukupi, tapi stok vaksin yang masih ada di berbagai daerah diminta untuk dihabiskan.

"Stok vaksin yang ada kami minta dihabiskan. Kami juga akan berupaya menambah vaksin dengan berkoordinasi pada Kemenkes agar dapat perhatian, tapi sudah dijanjikan bulan Juli ketersediaan vaksin nasional juga akan cukup banyak," ungkapnya.

Saat ini, kata dia, progress vaksinasi di Jateng sudah berjalan 46 persen dengan capain target 5,5 juta orang.

Baca juga: Tekan Lonjakan Kasus Covid-19, Kepala BNPB Minta Masyarakat Tak Ragu Ikut Vaksin

Untuk itu, Pemprov Jateng menyediakan sentra vaksinasi di Gedung Gradhika Bakti Praja, Kompleks Gubernuran Jateng untuk mendorong upaya percepatan vaksinasi.

Yulianto juga meminta kepada masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan meskipun sudah menerima vaksinasi.

"Masyarakat saya minta mematuhi protokol kesehatan dengan sangat disiplin. Jadi memakai masker harus sangat baik, tidak boleh tidak. Lalu cuci tangan, jaga jarak, dan mobilitas harus ditekan. Di rumah saja untuk meminimalisasi mobilitas," sebutnya.

Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia
Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief