Kompas.com
Minggu, 7 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

Keterisian RS Covid-19 di Kota Bandung Tinggi, Ini Penyebabnya

Minggu, 13 Juni 2021 | 05:37 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat berbincang dengan dokter saat meninjau kondisi penanganan Covid-19 di IGD Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung, Sabtu (12/6/2021).KOMPAS.COM/DENDI RAMDHANI Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat berbincang dengan dokter saat meninjau kondisi penanganan Covid-19 di IGD Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung, Sabtu (12/6/2021).

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit khusus Covid-19 di Kota Bandung cukup tinggi.

Menurut pria yang akrab disapa Kang Emil itu, meningkatnya jumlah pasien di Kota Bandung disebabkan banyaknya pasien Covid-19 yang berasal dari daerah tetangga.

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa terdapat 9 kabupaten/kota yang menunjukkan kondisi mengkhawatirkan akibat lonjakan kasus virus corona pasca libur Lebaran.

Baca juga: Ridwan Kamil Sidak RS di Bandung Malam Hari, Temukan Alasan Mengapa Covid-19 di Jabar Melonjak

"Jawabannya sudah dikonfirmasi oleh Sekda Kota Bandung, setengahnya (pasien) bukan warga Kota Bandung. Jadi kalau mau fair menilai Kota Bandung, ya setengahnya dari itu, karena setengahnya harusnya jadi tanggung jawab kabupaten di sekeliling," kata Emil usai meninjau penanganan Covid-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung, Sabtu (12/6/2021).

Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar), Sabtu pukul 23.49 WIB, BOR di Kota Bandung mencapai 84,56 persen.

"Kalau di-zoom lagi ke daerah Bandung Raya, ini memang BOR-nya sudah sangat tinggi, karena 50 persen pasien datang dari luar Kota Bandung memilih untuk mendapatkan perawatan Covid di sini, sehingga menaikan BOR di angka 85 persen. Nanti saya cek apakah karena kapasitas, maaf kabupaten di sekeliling Bandung ini kurang atau karena persepsi," kata Emil.

Baca juga: Ini Penyebab Utama Banjir Bandang di Solokan Jeruk Kabupaten Bandung

Sementara itu, BOR untuk skala Jawa Barat sudah mencapai 68 persen atau melampaui standar WHO di angka 60 persen.

Meski BOR di rumah sakit Jabar cenderung tinggi, Emil memastikan penanganan pasien tetap terkendali.

Dari hasil tinjauannya ke RSHS Bandung sebagai rumah sakit rujukan utama, kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 masih tersedia.

Apabila lonjakan pasien masih terjadi, maka pihak RSHS sudah menyiapkan tempat tidur tambahan untuk pasien Covid-19.

"Kalau ruang isolasi yang 60 persen ini naik mendekati penuh, maka ada pergeseran dikonversi menjadi bed Covid-19," kata Emil.

Penulis: Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani
Editor : Abba Gabrillin