Kompas.com
Kamis, 4 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

2 Atlet Sepak Bola SMP Tasikmalaya Tewas Tersambar Petir Saat Bermain Bola

Sabtu, 12 Juni 2021 | 11:42 WIB
Ilustrasi petirpixabay Ilustrasi petir

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dua pelajar SMP pemain sepakbola asal Kota Tasikmalaya, meninggal tersambar petir saat bermain bola di Lapangan Gunungkialir, Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jumat (11/6/2021) sore.

Keduanya yakni Muhammad Rian Cahya (15), asal Cilingga, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi dan Muhammad Zaki Zulfikar Zanneti (14), asal Gunung Ceuri, Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Cihideung, 

Keduanya diketahui tewas oleh teman-teman lainnya yang sedang mengikuti latihan sepak bola sebuah lembaga pelatihan setelah tersambar petir keras disertai hujan rintik-rintik.

Baca juga: Evakuasi Kapal Hantu, Polisi Harus Terobos Kubangan Lumpur Sedalam 1,5 Meter dan Tebang Bakau

Sebelumnya,  keduanya sempat dilarikan ke RSUD Soekardjo untuk mendapatkan perawatan, tapi nyawanya tak tertolong dan langsung dikebumikan di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing pada Jumat malam.

"Kami melihat para pemain sedang melakukan latihan sepak bola di tengah lapangan, namun setelah hujan turun, petir menyambar kedua korban yang masih berada di dekat gawang. Keduanya tergeletak dan dilarikan ke rumah sakit umum dibantu pemain lainnya," jelas Lili (55), salah seorang saksi mata di lokasi kejadian, Sabtu (12/6/2021).

Lili menambahkan, sesaat kejadian warga sekitar pun langsung menghampiri kedua pemain yang tergeletak dan pemain lainnya.

Terlihat dari kedua korban di lokasi kejadian di beberapa bagian tubuhnya luka bakar hangus warna hitam.

Sedangkan, pemain lainnya tak ada yang terluka karena posisinya agak berjauhan dengan kedua korban yang tersambar petir.

Pelatih sepak bola kedua korban tewas, Nanang Mulyana (35) mengatakan, kejadian bermula saat dirinya tengah berlatih bersama 8 orang anak didiknya.

Saat terjadi hujan, dirinya bersama lainnya sedang berjalan ke pinggir jalan dan kedua korban masih berada di tengah lapang dekat gawang.

Tak berselang lama, lanjut Nanang, petir langsung menyambar dan membuat keduanya tergeletak dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

"Kejadiannya saat kami akan menghentikan pelatihan karena turun hujan. Saat akan ke pinggir meneduh, dua korban masih di dalam lapangan dekat dengan besi gawang dan kejadian langsung saat petir terdengar keras," tambah Nanang.

Baca juga: Foto Viral Biaya Masuk Curug Bidadari di Sentul Bogor Tak Wajar, Camat: Pengelola Tentukan Tarif

Sementara itu, Ketua RW 14 Gunung Ceuri, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Komarudin mengatakan, korban merupakan atlet sepakbola yang sering melakukan latihan bersama teman-temannya tergabung dalam Putra Junior.

Sebelum kejadian, korban sempat bermain ke Bandung dan luar daerah lainnya. Adanya musibah tersebut membuat warga maupun teman-teman sekelasnya merasakan kehilangan.

"Korban Zaki ini akan naik kelas 3 MTs Asurul dan selama ini orangnya baik, tekun mengaji, solat dan memiliki sopan santun. Kami, dari warga sendiri merasa kehilangan apalagi anak ini memang sebagai altet sepakbola termasuk korban yang meninggal dunia di Cilingga juga sama sebagai atlet," katanya.

Kepala Polsek Cibeureum Polresta Tasikmalaya, AKP Suyitno, membenarkan kejadian dua korban meninggal akibat tersambar petir.

Mereka langsung dibawa ke rumahnya masing-masing untuk disemayamkan oleh keluarganya.

"Benar, kedua korban telah dimakamkan langsung malamnya," singkat Suyitno. 

Penulis: Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha
Editor : Khairina