Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

Gaikindo Bilang Diskon PPnBM Tepat Sasaran

Sabtu, 12 Juni 2021 | 07:22 WIB
IIMS Hybrid 2021Foto: Dyandra IIMS Hybrid 2021

JAKARTA, KOMPAS.com – Industri otomotif jadi salah satu sektor yang terkena dampak signifikan dari pandemi Covid-19. Tetapi semenjak program relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) berjalan, penjualan langsung melonjak drastis.

Seperti diketahui, pada tahap pertama pemerintah memberikan insentif sebesar 100 persen. Kemudian pada tahap kedua, yakni Juni-Agustus 2021 sebesar 50 persen.

Jongkie Sugiarto, Ketua 1 Gaikindo, mengatakan, relaksasi PPnBM dari pemerintah ternyata mendorong minat masyarakat dalam membeli mobil.

Baca juga: Tarif Bus AKAP Sumber Alam dari Yogyakarta Menuju Jabodetabek

Ilustrasi konsumen tengah melakukan transaksi di pameran otomotif.Foto: Dyandra Ilustrasi konsumen tengah melakukan transaksi di pameran otomotif.

"Dengan adanya stimulus kebijakan PPnBM untuk kendaraan khususnya 1.000-1.500 cc dan 1.500-2.500 cc, bahwa ada lonjakan di wholesales pada bulan April yang mencapai 78.908 unit," ucap Jongkie, dalam webinar yang disiarkan Youtube Kementerian Perdagangan (10/6/2021).

Gaikindo mencatat, sebanyak 346.523 unit mobil telah diproduksi selama periode Januari-April 2021. Angka ini mengalami kenaikan 8,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Adapun dalam ekspor mobil CBU, meraih sebanyak 102.740 unit, atau naik 14,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca juga: Penerapan Ganjil Genap di Jakarta Jangan Terlalu Terburu-buru

Petugas memeriksa mobil Toyota Fortuner produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, yang akan diekspor melalui dermaga Car Terminal,  Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (10/6/2015). Mobil-mobil ini akan diekspor ke sejumlah negara, antara lain di Timur Tengah.KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Petugas memeriksa mobil Toyota Fortuner produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, yang akan diekspor melalui dermaga Car Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (10/6/2015). Mobil-mobil ini akan diekspor ke sejumlah negara, antara lain di Timur Tengah.

"Penjualan kendaraan nasional didominasi oleh segmen MPV sebesar 51 persen, lalu tipe KBH2 atau LCGC sebanyak 21 persen. Nah mobil-mobil ini lah yang jadi incaran masyarakat Indonesia, karena rata-rata konsumen membeli mobil di bawah harga Rp 250 jutaan," ujar Jongkie.

Kebijakan diskon pajak pun dinilai tepat sasaran, pasalnya relaksasi PPnBM telah membangkitkan industri komponen dan pendukung lainnya.

"Adanya stimulus PPnBM ini saya nilai tepat sasaran, karena yang paling utama adalah daya beli masyarakat Indonesia dalam membeli mobil dengan harga berkisar Rp 250 juta ke bawah. Tentunya kebijakan ini juga dapat mendongkrak mata rantai industri otomotif di Indonesia," tuturnya.

Penulis: Dio Dananjaya
Editor : Agung Kurniawan