Kompas.com
Selasa, 9 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

Pahami Aturan Sebelum Pergi Naik Bus AKAP

Jumat, 11 Juni 2021 | 13:02 WIB
Kabin bus AKAP PO Sudiro Tungga JayaDOK. LAKSANABUS Kabin bus AKAP PO Sudiro Tungga Jaya

JAKARTA, KOMPAS.com – Naik bus untuk pergi keluar kota memang menjadi pilihan sebagian orang. Tiketnya yang ekonomis serta mudah diakses menjadi pilihan orang untuk memilih bus AKAP dibanding moda lainnya.

Ketika naik bus tentunya akan diisi oleh banyak penumpang. Agar perjalanan semakin nyaman, ada beberapa aturan yang biasanya dibuat dan berlaku bagi semua penumpangnya.

Anggota Forum Bismania Indonesia Dimas Raditya mengatakan, aturan yang ada di kabin bus biasanya berbeda setiap operator. Namun yang umum adalah mengenai barang yang bisa dibawa ke kabin atau tidak.

Baca juga: Tarif Trayek Baru PO Murni Jaya Wonogiri-Tangerang via Tol Trans-Jawa

Ilustrasi durian. SHUTTERSTOCK/THASSIN Ilustrasi durian.

“Biasanya ada yang melarang penumpang untuk membawa barang-barang yang berbau cukup kuat,” kata Dimas kepada Kompas.com, belum lama ini.

Barang yang biasanya memiliki bau yang kuat misalnya seperti durian atau aroma mi cup yang sudah diseduh. Terkadang bau yang cukup kuat ini bisa mengganggu sebagian penumpang.

Namun kembali lagi ke aturan dari setiap operator bus. Hal ini dikarenakan ada juga PO bus yang menyediakan mi cup sebagai camilan, bahkan ada juga dispenser air panasnya.

Baca juga: Ganti Semua Ban Bus, Harganya Setara Satu Skutik Bongsor 150 cc

Sekat busDOK. LAKSANABUS Sekat bus

“Kemudian ada juga peraturan tidak tertulis tentang menaruh kaki di partisi depan. Karena secara konstruksi, partisi tersebut bukan untuk sandaran kaki, kemudian tidak sesuai tata krama saja,” ucap Dimas.

Dimas mengatakan, di tiket bus juga biasanya tertera aturan mengenai barang-barang apa saja yang bisa dimuat di dalam bagasi. Aturannya mengenai berat dari barang yang akan di bawa, sehingga tidak terlalu membebani bus dengan barang yang kelewat berat.

Penulis: Muhammad Fathan Radityasani
Editor : Aditya Maulana