Kompas.com
Minggu, 7 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

Begini Cerita Awal Mula Lonjakan Kasus Covid-19 di Bangkalan...

Rabu, 9 Juni 2021 | 11:55 WIB
Ilustrasi corona virus (Covid-19)shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Covid-19 Bangkalan Agus Sugianto Zein menceritakan, awal mula meledaknya kasus corona di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

Menurut Agus, lonjakan kasus Covid-19 itu terjadi dua minggu setelah Lebaran ketupat, yang digelar tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri.

"Pas hari Lebaran kasus aktif yang kami pegang hanya lima kasus, dua minggu pasca-Lebaran ketupat itu, persentase kasus Covid-19 melebihi seribu persen dari angka awal (lima-tujuh kasus), sekarang ini sudah pandemi," kata dia saat dikonfirmasi langsung di sela-sela acara dinas di Pendopo Kabupaten Bangkalan, Rabu (9/6/2021).

Agus menyampaikan, dua minggu sebelum lonjakan kasus tersebut terjadi, kasus Covid-19 di Bangkalan masih landai. Namun, setelah itu terdapat 194 kasus aktif Covid-19 di Bangkalan.

Klaster keluarga diduga menjadi salah satu pemicu meledaknya kasus Covid-19 di Bangkalan.

Baca juga: Kebanyakan Warga Bangkalan Takut Tes Usap dan Takut Diisolasi

"Liburan kemarin tepatnya saat Lebaran itu kalau orang Bangkalan saling mengunjungi silaturahmi itu aktivitas yang biasa dilakukan. Hanya saja karena dilakukan di masa pandemi ini," kata dia.

Pulangnya para pekerja migran dari luar negeri juga menjadi salah satu faktor. Hingga Selasa (9/6/2021), sebanyak 954 pekerja migran telah tiba di Bangkalan.

Menurutnya, dari 18 kecamatan di Bangkalan, pekerja migran paling banyak berasal dari Kecamatan Arosbaya dan Geger.

Berdasarkan hasil tracing Pemkab Bangkalan, para PMI telah bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat lainnya. Interaksi mereka sudah terjadi lintas kecamatan.

"Kantong PMI di Bangkalan adalah Arosbaya dan Geger Ini mereka juga berinteraksi karena datang dari rantau dan momentum Lebaran. Hasil tracing membuktikan interaksi dan relasi keluarga itu sampe lintas kecamatan dari Arosbaya ini keluarganya di Bangkalan, ada yang di Kelampis. Akhirnya meledaklah," papar dia.

Page:

Penulis: Kontributor Surabaya, Muchlis
Editor : Dheri Agriesta