Kompas.com
Minggu, 7 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

Puluhan Orang Positif Covid-19, Satu Padukuhan di Gunungkidul "Lockdown"

Rabu, 9 Juni 2021 | 11:17 WIB
Pintu Masuk Padukuhan Dengok II, Kalurahan Dengok, Kapanewon Playen ditutup Rabu (9/6/2021)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Pintu Masuk Padukuhan Dengok II, Kalurahan Dengok, Kapanewon Playen ditutup Rabu (9/6/2021)

YOGAYAKARTA, KOMPAS.com- Padukuhan Dengok II, Kalurahan Dengok, Kapanewon Playen, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ditutup atau lockdown setelah puluhan warganya terkonfirmasi positif Covid-19.

Lurah Dengok Suyanto mengatakan, dari beberapa pekan terakhir total ada 30 orang warganya terjangkit virus corona.

Sebagian besar berada di Padukuhan Dengok II, sebagian besar dari tracking warga meninggal terkonfirmasi positif covid-19 pekan lalu.

"Yang zona merah RT 07 dan 08, sisanya zona kuning. Biar saling membantu satu padukuhan (Dengok II) kita lockdown semuanya," kata Suyanto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/6/2021).

Baca juga: Demak Zona Merah, Jalan Protokol Ditutup dan Belasan Desa Lockdown Mikro

Dijelaskannya, penutupan ini dilakukan selama 14 hari ke depan, tetapi menyesuaikan situasi, dan menunggu petunjuk dari Gugus tugas Kapanewon, serta Dinas Kesehatan.

Adapun kasus ini bermula salah seorang warga meninggal setelah dirawat karena terkonfirmasi Covid-19.

Setelah dirawat, warga tersebut meninggal, dan langsung dimakamkan pada tengah malam dengan protokol kesehatan.

Setelah itu, keluarga dilakukan tracing menggunakan tes antigen saat itu negatif.

Namun, pada sore harinya salah seorang keluarga mengalami sesak napas, dan dibawa ke rumah sakit. Ternyata terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani tes swab PCR.

Baca juga: 2 Pegawai Positif Covid-19, Kantor Badan Keuangan Daerah Purbalingga Lockdown

Dari data Puskesmas Playen II, yang terkonfirmasi positif wilayah Padukuhan Dengok II ada 27 orang, sisanya dari padukuhan Dengok III, dan I.

"Untuk permakanan kita kirim dari kalurahan," ucap Suyanto

Page:

Penulis: Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono
Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief