Kompas.com
Minggu, 7 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

Warga Hindari Tes Swab hingga Kelabui Nakes, 7 Desa di Bangkalan Diberlakukan Micro-lockdown

Senin, 7 Juni 2021 | 12:49 WIB
Ilustrasi Covid-19KOMPAS.COM/(Shutterstock/Petovarga) Ilustrasi Covid-19

SURABAYA, KOMPAS.com - Wakil Bupati Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Mohni mengatakan akan membuat kebijakan untuk melakukan micro-lockdown di sejumlah desa di Kecamatan Arosbaya dan Kecamatan Klampis, Bangkalan.

Hal itu dilakukan setelah ditemukan lonjakan kasus Covid-19 di dua kecamatan tersebut.

Bahkan, di peta sebaran Covid-19, Kecamatan Arosbaya berstatus zona merah.

"Nanti malam akan ditentukan, jadi masyarakat itu akan diisolasi nanti, micro-lockdown di sejumlah desa di Kecamatan Arosbaya dan Kecamatan Klampis," kata Mohni kepada Kompas.com, Senin (7/6/2021).

Baca juga: Wabup Mohni Sepakat dengan Wali Kota Surabaya, Ruang Gerak Warga Bangkalan Akan Dibatasi

Mohni menilai, penguncian atau lockdown itu dinilai efektif dilakukan karena selama ini masyarakat selalu menghindar dan berusaha mengelabui tenaga kesehatan.

Ia mencontohkan, di Kecamatan Arosbaya, Satgas Covid-19 Bangkalan telah menerjunkan 1.000 alat swab PCR.

Namun, masyarakat menghindar dan tidak keluar dari rumah mereka, sehingga yang dilakukan swab hanya sekitar 150 orang.

Masyarakat yang dilakukan swab PCR itu, lanjut Mohni, ternyata lebih banyak yang berstatus pegawai hingga tenaga kesehatan.

"Nah, masyarakat sendiri saya kenapa kok enggak keluar? Katanya, orang-orang takut di-swab. Ya berarti enggak mau sembuh dong. Saya bilang begitu," ucap Mohni.

Baca juga: 10 RS di Surabaya Siap Tampung Pasien Positif Covid-19 dari Bangkalan

Page:

Penulis: Kontributor Surabaya, Ghinan Salman
Editor : Pythag Kurniati