Kompas.com
Minggu, 7 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

Sekolah Tatap Muka di Solo, Gibran Siapkan Armada Khusus Antar Jemput Siswa Yatim Piatu

Kamis, 3 Juni 2021 | 21:18 WIB
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (3/6/2021).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (3/6/2021).

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, armada transportasi yang disiapkan mengantar jemput siswa saat pembelajaran tatap muka (PTM) diprioritaskan untuk anak yatim piatu.

Rencananya, PTM sekolah di Solo akan dimulai kembali pada Juli 2021. Sejak pandemi Covid-19 kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan jarak jauh atau daring.

"Kita kemarin mintanya (armada) feeder. Tapi kita prioritaskan dulu anak-anak yatim piatu," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Kamis (3/6/2021).

Baca juga: Tak Ingin Solo Seperti Yogya, Gibran Bakal Sanksi Tegas Pedagang Kuliner yang Tak Cantumkan Harga

Putra sulung Presiden Jokowi menambahkan bagi yang lainnya orangtua wajib mengantar jemput anaknya ke sekolah.

"Di luar itu (yatim piatu) orangtua tetap mendampingi antar jemput. Kita sarankan untuk antar jemput," terang Gibran.

"Karena yang memonitor keselamatan, kesehatan anaknya kalau sudah di luar lingkungan sekolah ya bapak atau ibunya. Kalau bisa tetap antar jemput," sambung dia.

Suami Selvi Ananda menyebutkan armada feeder yang disiapkan mengantar jemput siswa khusus yatim piatu selama PTM ada sebanyak 10 unit.

"Di semua koridor nanti ada (feeder) yang mengantar jemput," ungkapnya.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Solo Dimulai Juli 2021, Gibran: Zona Merah Kami Pending Dulu

Kepala Dinas Pendidikan Solo Etty Retnowati menambahkan, masih akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan terkait penyediaan armada feeder bagi siswa yatim piatu.

"Sementara 10 feeder yang kita siapkan. Nanti akan kita koordinasikan dengan Dishub," ungkap Etty.

Etty mengatakan, sebagian besar sekolah di Solo sudah siap melaksanakan sistem pembelajaran tatap muka. Kemudian para guru juga sudah divaksin.

Meskipun demikian, Etty menegaskan, dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka sekolah harus mendapatkan izin dari orangtua.

"Orangtua yang khawatir masih ada. Kalau yang kemarin data kita paling 20 persen yang orangtuanya tidak mengizinkan anak ikut PTM. Kita tidak bisa memaksa juga," kata dia.

Menurut Etty, semua sekolah wajib melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

Hal tersebut untuk memberikan jaminan anak agar tidak terpapar virus corona.

"Sekolah kan punya Satgas Covid-19 saya minta pantau terus, kita juga keliling terus mengawasi protokol kesehatan sekolah," terang Etty.

Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani
Editor : Khairina