Kompas.com
Selasa, 2 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

Densus 88 Geledah Rumah Kontrakan Terduga Teroris di Purwokerto

Jumat, 2 April 2021 | 19:48 WIB
Anggota Densus 88 menggeledah rumah di Jalan Kenanga, Kelurahan Sumampir, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (2/3/2021) sore.KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Anggota Densus 88 menggeledah rumah di Jalan Kenanga, Kelurahan Sumampir, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (2/3/2021) sore.

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah sebuah rumah kontrakan terduga teroris di Jalan Kenanga, Kelurahan Sumampir, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (2/3/2021) sore.

Ketua RT 9, RW II, Kharisun mengatakan, tim Densus 88 bersama anggota Polresta Banyumas datang ke rumah yang menjual produk herbal itu sekitar pukul 17.00 WIB.

Baca juga: Gubernur Bali: Penambahan Kasus Harian Covid-19 Terus Turun sejak Penerapan PPKM Skala Mikro

Akses jalan menuju rumah terduga teroris itu ditutup dan dijaga polisi bersenjata lengkap.

"Tadi saya sempat ngobrol dengan polisi, katanya suaminya sudah ditangkap di Yogyakarta. Jadi tadi hanya penggeledahan," kata Kharisun saat ditemui, Jumat petang.

Namun, ia mengaku tidak mengetahui barang-barang yang dibawa polisi.

Kharisun mengatakan, rumah tersebut dihuni sepasang suami istri dan lima orang anaknya yang masih kecil. Mereka mengontrak rumah tersebut selama hampir dua tahun.

"Suaminya jarang pulang, di rumah jualan produk-produk herbal," ujar Kharisun.

Selama ini, kata Kharisun, terduga teroris itu jarang bersosialisasi dan tidak pernah mengikuti kegiatan di lingkungan rukun tetangga setempat.

"Saya kurang paham, karena suaminya enggak pernah ikut kegiatan RT. Kalau istrinya rajin ikut kegiatan RT," ujar Kharisun.

Baca juga: Pengakuan Pengojek yang Antar Gubernur Lukas Enembe ke Papua Nugini, Awalnya Tidak Kenal hingga Dibayar Rp 100.000

Sementara itu, Kapolresta Banyumas Kombes Firman Lukmanul Hakim mengatakan, tidak mengetahui pasti kasus tersebut.

"Densus cuma minta saya untuk mem-backup olah TKP, jadi saya enggak tahu kasusnya. Sama Densus cuma dimintai tolong mem-backup, sedangkan saya saja enggak boleh masuk," kata Firman.

Penulis: Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain
Editor : Dheri Agriesta