Kompas.com
Minggu, 7 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

Pergerakan Tanah Lanjutan di Batulawang Cianjur, Satu Rumah Ambruk

Kamis, 1 April 2021 | 22:44 WIB
Seorang warga memerhatikan kondisi rumah yang ambruk akibat pergerakan tanah lanjutan di Kampung Sindanglangu, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.Istimewa Seorang warga memerhatikan kondisi rumah yang ambruk akibat pergerakan tanah lanjutan di Kampung Sindanglangu, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.

CIANJUR, KOMPAS.com – Sebuah rumah ambruk akibat pergerakan tanah lanjutan di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Detik-detik ambruknya rumah yang berada di pinggir tebing itu sempat direkam video warga.

Baca juga: Jenuh Menunggu Relokasi, Pengungsi Tanah Bergerak di Sukabumi Pulang ke Rumah

Kepala Desa Batulawang Nanang Rohendi menyebutkan, lokasi kejadian berada di Kampung Sindanglangu.

“Kejadiannya kemarin petang akibat pergerakan tanah lanjutan,” kata Nanang kepada Kompas.com via pesan singkat, Kamis (1/4/2021). 

Disebutkan Nanang, sejak pergerakan tanah pertama kali terjadi, kondisi rumah tersebut labil dan terancam ambruk.

"Sejak itu sudah ditinggalkan pemiliknya. Mengungsi ke rumah kerabat," ujar dia.

Nanang mengemukakan, tanah bergerak di kampung Sindanglangu pertama kali terjadi awal Februari 2021, mengakibatkan 2 rumah rusak berat, dan 8 lainnya terdampak. 

“Selain itu, ada 15 rumah yang kondisinya terancam, dan pemiliknya telah meminta direlokasi," ucap Nanang. 

Baca juga: Warga Kesulitan Air Bersih akibat Tanah Bergerak di Kaki Gunung Beser Sukabumi

Sebelumnya, longsor dan tanah bergerak melanda Kampung Sindanglangu, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, 15 rumah terdampak dan rusak, serta belasan lainnya terancam. 

Selain itu, bencana juga mengakibatkan sawah rusak seluas 2 hektare dan jalan ambles sepanjang 150 meter. 

Aktivitas warga yang tinggal di dua kampung terganggu, karena akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan.

Penulis: Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman
Editor : Farid Assifa