Kompas.com
Minggu, 7 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

Jabar Bebas Zona Merah, Wagub Uu Optimistis Sekolah Tatap Muka Digelar Juli

Kamis, 18 Maret 2021 | 09:45 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruhzanul UlumKOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruhzanul Ulum

CIANJUR, KOMPAS.com – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruhzanul Ulum optimistis kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka bisa dilaksanakan pada tahun ajaran baru Juli mendatang.

Pasalnya, menurut Uu, situasi dan kondisi Jawa Barat yang sudah tidak ada zona merah memungkinkan kegiatan pembelajaran secara luring tersebut dilaksanakan.

“Pemerintah pusat juga telah memberi sinyal mengizinkan pembelajaran tatap muka di Jabar sepanjang tidak ada zona merah, dan di Jabar hari ini tidak ada zona merah,” kata Uu kepada Kompas.com usai menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nsional 2021 tingkat Jawa Barat di Pendopo, Rabu (17/3/2021).

Baca juga: Wagub Uu: Penyebaran Covid-19 di Jabar Turun, tapi di Karawang dan Cirebon Naik

Namun, sebelum sekolah dibuka, sebut Uu, pemerintah harus memastikan seluruh tenaga pendidik dan guru telah divaksin Covid-19.

‘Selain itu, tentunya protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan secara ketat selama pelaksanaannya,” ujar dia.

Dikatakan Uu, pelaksanaan KBM tatap muka berlaku untuk seluruh tingkatan, mulai SD hingga SMA dan sederajat.

“Untuk teknis pelaksanaannya diserahkan kepada sekolah, dinas, dan para kepala daerah yang lebih paham tentang itu, yang jelas kami selaku Pemprov Jabar sudah dapat isyarat dari pusat untuk dibuka proses belajar mengajar secara tatap muka,” terang dia.

Baca juga: Guru Belum Divaksin, Pembelajaran Tatap Muka di Banjarmasin Ditunda

Uu sendiri menyambut positif rencana KBM tatap muka di sekolah mengingat situasi selama ini (belajar daring) telah menimbulkan dampak adiksi, anak kecanduan terhadap penggunaan gawai.

“Kemarin saya datang ke RSJ milik pemprov, seperti itu adanya, kebanyakan marah-marah kepada orang tua, membanting handphone dan segala dibanting, dan ini berbahaya,” ujar Uu.

Tren kasus anak yang kecanduan terhadap gawai sendiri, menurut Uu, tahun ini cenderung meningkat.

“Tahun 2020 jumlahnya sekian, dan di tahun 2021 baru saja bulan Januari sudah ada 8 orang anak yang kecanduang seperti itu,” kata Uu.

Karena itu, Uu mengajak para orangtua untuk memberikan perhatian penuh terhadap aktivitas anak-anak saat menggunakan gawai. 

Baca juga: Cegah Anak Kecanduan Gawai, Wali Kota Bandung Siapkan Program Bagi-bagi Ayam

Penulis: Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman
Editor : Aprillia Ika