Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

Twit Elon Musk Berisi Lagu tentang NFT Ditawar Rp 16 Miliar

Rabu, 17 Maret 2021 | 10:34 WIB
CEO Tesla, Elon MuskHypebeast CEO Tesla, Elon Musk

KOMPAS.com - Popularitas Non-Fungible Token alias NFT yang tengah naik daun membuat banyak figur publik kepincut menjual aset digital milik mereka. CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk juga ikut-ikutan menjual aset digitalnya dalam bentuk NFT.

Aset yang dijual Elon Musk adalah sebuah kicauan yang ia tulis di Twitter. Dalam kicauan tersebut ia mengunggah sebuah lagu bergenre techno tentang NFT. Ia pun menulis "saya menjual lagu tentang NFT ini sebagai NFT".

Lirik lagu tersebut berisi tentang tren NFT yang tengah naik daun. Jika diterjemahkan, lirik lagu tersebut kira-kira berbunyi “NFT untuk kesombongan Anda. Komputer tidak pernah tidur. Sudah diverifikasi. Itu dijamin."

Tak lupa, dalam kicauan tersebut Musk juga melampirkan video bernuansa futuristik berdurasi sekitar dua menit 20 detik.

Video pendek tersebut menunjukkan piala berlabel "Vanity Trophy" dengan tulisan "NFT" di atasnya.

Lalu ada juga tulisan "HODL" di bagian bawah. Dalam komunitas cryptocurrency, kata"HODL" berarti lebih baik menahan aset kripto daripada menjualnya.

Baca juga: Tweet Pertama CEO Twitter Jack Dorsey Dijual

Menurut pantauan KompasTekno di situs Valuables, Rabu (17/3/2021) pagi, kicauan Musk tersebut sudah mendapat penawaran tertinggi di angka 1,12 juta dollar AS atau sekitar Rp 16,16 miliar.

Penawaran ini datang dari akun Twitter dengan handle @sinaEstavi yang merupakan CEO dari Bridge Oracle, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNBC, Rabu (17/3/2021). Belum diketahui kapan sesi lelang twit Musk ini akan berakhir.

Saat twit tersebut resmi terjual ke penawar tertinggi, twit itu akan tetap ada di akun Twitter CEO Tesla itu. Pembeli nantinya akan akan mendapatkan sebuah token (NFT) yang bersifat layaknya sertifikat digital untuk memverifikasi keaslian dan kepemilikan dari twit tersebut.

Sertifikat digital ini hanya akan diterbitkan satu kali oleh pihak Valuables. Sertifikat digital tersebut akan dibubuhi tanda tangan Musk menggunakan kriptografi, termasuk metadata dari twit aslinya.

"Metadatanya seperti waktu twit itu diunggah, apa isi teks dari twit tersebut, stempel waktu dari twit, dan tanda tangan digital dari dompet crypto penciptanya," tulis Valuables.

Bukan yang pertama

Ini bukanlah pertama kalinya sebuah twit dari figur publik dijual sebagai aset kripto. Sebelumnya, kicauan pertama CEO Twitter Jack Dorsey dijual dan mendapat penawaran tertinggi sementara di angka 267.000 dollar AS (sekitar Rp 3,8 miliar).

Istri Elon Musk yang juga seorang musisi, Grimes, diketahui telah menjual karyanya melalui NFT seharga 5,8 juta dollar AS (sekitar Rp 82,9 miliar).

Selain itu, Chris Torres juga menjual versi unik dari meme viralnya, Nyan Cat, seharga 300 ethereum (Rp 6,6 miliar) melalui NFT.

Meme populer lainnya, yaitu "Bad Luck Brian" juga ikutan dijual dengan harga 20 koin Ethereum atau sekitar Rp 545 juta.

NFT jadi tren baru

NFT dapat diartikan sebagai sebuah token kriptografi yang mewakili suatu barang yang dianggap unik. Barang-barang unik ini bisa berupa apapun, termasuk musik, tweet, meme, gambar, karya seni, dan konten lainnya.

Baca juga: Mengenal NFT, Aset Kripto yang Tengah Naik Daun

Konten yang dijual sebagai NFT akan menjadi sebuah karya digital yang bisa dipastikan keasliannya meski duplikatnya banyak beredar di dunia maya.

NFT dapat diartikan sebagai sebuah token kriptografi yang mewakili suatu barang yang dianggap unik.

Dengan memiliki aset NFT, pemilik seperti memiliki karya seni atau barang antik. Sebenarnya NFT ini mirip dengan aset digital lainnya, seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya. Namun perbedaan mendasarnya ialah NFT ini tidak bisa dipertukarkan.

Aset-aset dengan NFT akan tercatat dalam blockchain, semacam “buku besar” digital yang mirip dengan jaringan (network) yang mendukung Ethereum, Bitcoin, dan mata aset kripto lainnya. 

Belakangan ini NFT menjadi booming karena dijadikan alternatif oleh sejumlah pihak untuk menjual karya miliknya sebagai aset digital.

Menurut keterangan Valuables, memiliki konten digital apa pun dapat menjadi investasi finansial, menyimpan nilai sentimental, dan menciptakan hubungan antara kolektor dan pencipta.

Penulis: Galuh Putri Riyanto
Editor : Yudha Pratomo
Sumber: CNBC