Kompas.com
Minggu, 7 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

Menangis dan Celana Berlumuran Darah Saat Tiba di Rumah, Bocah SD Ini Mengaku Dicabuli Tetangga

Sabtu, 26 September 2020 | 19:56 WIB
IlustrasiISTOCK Ilustrasi

KOMPAS.com - Polisi memburu seorang pemuda berinisial JA (20), warga Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.

Pasalnya, ia melarikan diri setelah diduga melakukan pencabulan terhadap seorang bocah perempuan berusia sembilan tahun berinisial DN.

"Saat ini polisi masih melakukan pencarian dan pengejaran terhadap pelaku," ujar Kasubbag Humas Polres Rote Ndao Aiptu Anam Nurcahyo kepada Kompas.com melalui telepon seluler, Jumat (25/9/2020).

Diceritakan Anam, kasus dugaan pencabulan terhadap bocah SD itu berawal saat korban dimintai tolong oleh orangtuanya untuk membeli kopi ke warung tempat tetangga.

Baca juga: Disuruh Ibunya Beli Kopi di Kios, Bocah Kelas II SD Diperkosa di Hutan

Namun, saat berada diperjalanan itu korban justru dibujuk pelaku dan dibawa di ke Hutan Tua Danor yang lokasinya tak jauh dari pemukiman warga.

Di lokasi tersebut, korban dipaksa untuk melayani nafsu bejat pelaku.

Setelah kejadian itu, korban dibiarkan pulang ke rumah dengan keadaan menangis dan celana berlumuran darah.

Setibanya di rumah, sang ibu terkejut karena mendapati anaknya menangis dan merasa kesakitan.

"Pada saat diperiksa, ibunya melihat lumuran darah pada celana yang digunakan oleh korban," ungkap Anam.

Baca juga: Fakta Baru Oknum Polisi Cabuli Gadis ABG Pelanggar Lalu Lintas, Berstatus Tersangka dan Terancam 15 Tahun Penjara

Mengetahui hal itu, ibunya berusaha menanyakan apa yang terjadi.

Saat itu juga, korban mengaku jika telah dicabuli oleh pelaku JA.

Sontak sang ibu merasa syok mendapat informasi tersebut.

Tak terima dengan perbuatan pelaku, sang ibu lalu melaporkannya kepada ketua RT setempat dan membuat laporan kepada polisi.

Mendapat laporan itu, polisi langsung melakukan penyelidikan dan berusaha meminta keterangan saksi.

Namun, untuk pelakunya sendiri diketahui sudah kabur atau melarikan diri.

Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor : Robertus Belarminus

Editor : Setyo Puji