Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Rayakan Perbedaan

TAG

Kisah Android, dari OS Kamera hingga Logo yang Terinspirasi Toilet

Sabtu, 24 Agustus 2019 | 17:03 WIB
Patung robot hijau berisi Jelly Bean ini berdiri tegak di salah satu bagian Android Lawn di kantor GoogleWicaksono Surya Hidayat/KOMPAS.com Patung robot hijau berisi Jelly Bean ini berdiri tegak di salah satu bagian Android Lawn di kantor Google

KOMPAS.com - Siapa tak kenal Android? Sistem operasi mobile berlogo robot hijau ini adalah yang paling banyak ditemui di berbagai gadget modern.

Maklumlah, pangsa Android di pasaran OS smartphone mencapai 86,7 persen pada Juni 2019, jauh lebih besar dari iOS yang hanya 13,3 persen di urutan kedua, menurut data firma riset IDC.

Android tak begitu saja menjelma jadi pemain dominan. OS besutan Google tersebut telah mengalami perjalanan panjang selama lebih dari 10 tahun. 

Awalnya untuk kamera

Sebuah perusahaan bernama Android Inc. berdiri pada 2003 di Palo Alto, California. Didirikan oleh Rich Miner, Nick Sears, Chris White, dan Andy Rubin, Android Inc. sesumbar akan membuat "perangkat mobile pintar" yang hari ini lazim disebut sebagai "smartphone".

Awalnya, Android OS dirancang sebagai sistem operasi kamera digital. Android OS yang terpasang di kamera bisa langsung dihubungkan ke PC tanpa kabel (wireless) dengan mengoneksikan ke Android Data Center, sebagai server penyimpanan foto online.

Tapi pada 2004, pangsa pasar kamera digital menurun. Android Inc. mencoba menanamkan software bikinannya ke dalam ponsel.

"Platform yang sama, sistem operasi yang sama dengan yang kami rancang untuk kamera, berubah menjadi Android untuk smartphone," ujar Rubin dalam sebuah kesempatan.

Babak baru dimulai pada 2005, kala Android Inc. diakuisisi Google. Pengembangan Android OS berlanjut dengan basis Linux.

Rubin kemudian menjabat sebagai kepala Android sejak 2013 hingga mundur pada 2014, dan mendirikan startup sendiri. Sejak diakuisisi Google, Android mulai mencari celah komersial dengan menawarakan layanan sebagai OS open-source ke pihak ketiga.

Baca juga: Essential, Smartphone Buatan Bapak Android Resmi Meluncur

Ciri khas nama makanan "manis"

Salah satu taman di kantor pusat Google yang terletak di Mountain View, California, AS.Wicak Hidayat/KOMPAS.com Salah satu taman di kantor pusat Google yang terletak di Mountain View, California, AS.

Dari tahun ke tahun, penggemar Android menantikan nama versi Android baru yang disematkan. Sebab, Android punya keunikan, menggunakan nama makanan manis atau kudapan sebagai nama versi sistem operasinya.

Tapi pada awalnya, Android 1.0 tidak memiliki kode nama tersebut. Barulah pada 2009, ketika merilis Android versi 1.5, Google memberikan nama versi OS tersebut dengan nama Cupcake.

Cupcake yang diawali dengan huruf "C" meneruskan penamaan Android Alfa dan Beta sebelumnya. Sejak saat itu, penamaan versi Android terbaru selalu menggunakan nama makanan manis, sesuai urutan abjad.

"Karena perangkat membuat hidup kita manis, setiap versi Android diikuti dengan nama dengan kudapan," ujar Google saat perilisan Android 4.4 KitKat, dikuti dari Android Authority.

Ganti metode penamaan

Android 10Blog Google Android 10

Namun, tradisi ini harus berakhir pada 2019 ini. Google resmi mengumumkan nama Android Q sebagai Android 10, menunjukkan usia Android saat ini. Penamaan ini agak terdengar sedikit monoton.

Baca juga: Google Umumkan Nama untuk Android Q dan Logo Baru Android

Menurut Sameer Samat, VP Product Management Android, penamaan ini dipilih karena tidak semua orang di dunia familiar dengan penamaan kudapan tersebut.

"Misalnya, pelafalan huruf "L" dan "R" di beberapa bahasa akan berbeda. Jadi ketika ada orang yang mendengar kami mengatakan Android Lollipop, itu tidak terdengar jelas seperti penerus Android KitKat," jelas Samat.

Hal ini mengakibatkan beberapa pengguna awam tidak sadar bahwa perangkat mereka berjalan dengan sistem operasi Android versi paling baru.

Baginya, penamaan yang jelas dan mudah dipahami semua orang secara global adalah hal yang penting bagi sistem operasi raksasa yang digunakan jutaan perangkat di dunia ini.

"Ada banyak nama makanan pencuci mulut berawalan huruf "Q" yang menarik, tapi kami mempertimbangkan di versi ke-10 dan 2,5 miliar perangkat aktif, inilah waktunya berubah," tulis Samat di blog resmi Google.

Android 10 saat ini telah tersedia dalam versi beta publik dan siap meluncur dalam beberapa bulan ke depan, menggantikan Android 9 Pie.

Logo baru

Perubahan desain logo Android dari tahun 2014 hingga 2019.Android Central Perubahan desain logo Android dari tahun 2014 hingga 2019.

Tidak hanya penamaan, Google juga merilis logo baru Andorid. Sejauh ini, setidaknya logo Android telah dirombak dua kali.

Logo pertama Android menggunakan jenis huruf yang tebal dan putus-putus dengan warna hijau kekuning-kuningan.

Baca juga: Android Punya Logo Baru?

Setelah digunakan sekitar lima setengah tahun, logo tersebut dirombak diganti dengan wordmark atau tulisan "Android" dengan gaya lebih futuristik, dan ukuran huruf lebih kecil.

Peluncuran logo baru ini dilakukan bebarengan dengan pengenalan Android One untuk kali pertama. Lima tahun berikutnya atau tepat pada tahun ini, logo tersebut kembali dirombak.

Jika selama ini "bugdroid" atau robot Android hijau selalu mampilkan satu badan yang utuh, Google kini hanya menampilkan bagian kepalanya saja. Kepala berbentuk setengah lingkaran itu memiliki sepasang antena dan mata bewarna putih. Warna khas hijau dipertahankan.

Selain bugdroid, Google juga merombak desain wordmark. Jika di versi sebelumnya menggunakan huruf dengan sudut yang melengkung kini sedikit dipertajam di beberapa sisi.

Perubahan ini sejatinya cukup halus. Warnanya juga berubah, tidak lagi hijau melainkan hitam.

"Ini perubahan kecil, tapi kami menemukan bahwa warna hijau susah dibaca, terutama bagi orang yang memiliki ganguan penglihatan," jelas Samat.

Selain itu, warna hitam terlihat kontras dengan warna hijau milik bugdroid. Wordmark Android ini akan selalu ditemani bugdroid dalam logonya. Sehingga ke depan, kita tidak akan menemui logo Android yang terpisah.

Ekspresi "Bugdroid" dan Opsi Warna yang Beragam

Tidak diketahui mengapa Google memilih untuk menghilangkan badan bugdroid. Karena bodi robot Android dihilangkan dalam logo, Google pun harus merancang desain agar si robot hijau tetap ekspresif dan antropomorfis.

Sepasang antena dan mata pun dibuat dalam berbagai posisi untuk menampilkan ekspresi yang beragam. Dirangkum KompasTekno dari Android Central, Jumat (23/8/2019), tim desain robot Google menyiapkan beberapa opsi untuk bugdroid yang akan digunakan untuk materi branding dan marketing, termasuk digunakan sebagai hiasan fisik di Googleplex.

Baca juga: Google Sisipkan Game Tersembunyi di Android Q

Namun, apabila masih merindukan sosok bugdroid versi utuh, Google masih menyimpannya di lisensi Creative Commons, yang artinya pengguna masih bisa menemukannya di versi Android lawas. Hanya saja, bugdroid di versi lawas tidak akan mendapat perubahan desain.

Google juga menyiapkan kemungkinan warna lain yang bisa digunakan untuk mengombinasikan warna wordmark dan bugdroid. Deretan warna yang tersedia adalah hijau Android, biru terang, navy, oranye, hijau muda pucat agak kekuning-kuningan, dan biru langit.

Warna ini bisa digunakan oleh para mitra Google. Nantinya, mereka akan diberikan pedoman bagaimana mengaplikasikan layout warna ini, termasuk soal kombinasi warna dan proporsi.

Terinspirasi dari toilet

Sedikit menilik ke belakang bagaimana si bugdroid atau robot Android ini dibuat. Robot hijau ini dirancang oleh Irina Blok yang direkrut oleh Google. Ia hanya diberikan perintah untuk merancang logo yang terlhat seperti robot.

Baca juga: Irina Blok, Wanita di Balik Robot Hijau Android

Blok mengaku rancangan terakhir terinspirasi oleh logo toilet yang merepresentasikan pria dan wanita sebagai petunjuk.

Robot ini dijuluki bugdroid karena ia merupakan kombinasi antara bentuk robot dengan antena dan bug bewarna hijau.

Bagamana menurut Anda, lebih suka logo dan nama Android lama atau baru?

 

Penulis: Wahyunanda Kusuma Pertiwi
Editor : Reska K. Nistanto
Sumber: Android Authority